Share

Bab 11 Meredam Amarah

Kanaya secepatnya mendapat pertolongan. Ia dilarikan ke Rumah Sakit terdekat. Tenaga medis yang sangat kompeten dan berpengalaman menanganinya dengan baik.

Elang yang baru saja mendapat kabar kecelakaan istrinya langsung melesat pulang ke Ibu kota. Rasa khawatir dan panik memenuhi rongga dada. Sangat sesak sekali.

Sesampainya di Rumah Sakit, ia langsung berlari menuju ruang inap VVIP. Kanaya dalam keadaan sadar sudah terbaring lemah dengan selang infus.

“Ay, kamu tidak kenapa-kenapa kan?” tanyanya cemas memburu seraya menciumi Kanaya. Air matanya juga mengalir tanpa malu walaupun disaksikan dokter dan perawat. “Mana yang luka, Ay? Mana yang sakit?” todong Elang kemudian.

Kanaya tidak merespon. Pandangannya hanya lurus ke depan.

“Syukurlah, Nyonya Kanaya tidak mengalami luka yang serius. Sedikit robek di lengan kanan, kami sudah menjahitnya,” tutur dokter.

“Kalau kepalanya, Dok?” tanya Elang seraya menyentuh memar di dahi Kanaya.

“Ia. Itu memar akibat benturan dan Nyonya Kanaya mende
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ana Widarti
si elang brengs3kk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status