Share

Bab 106

Saat Prapto memasuki rumah anaknya, ia dikejutkan dengan Felliska yang sedang menangis tersedu-sedu di sofa. Ia pun bergegas menghampiri anaknya dan menenangkannya. "Kamu kenapa nangis, Nak?" tanyanya lembut.

"Papa lihat sendiri." Felliska menyerahkan beberapa lembar kertas dari map.

Prapto mengerutkan kening saat menerima dan membaca kertas-kertas tersebut. Beberapa menit kemudian seketika matanya membola. "Kurang ajar si Davin itu! Bisa-bisanya dia menyelingkuhi kamu. Apa dia mau cari mati?!"

"Aku tidak terima diperlakukan seperti ini, Pa. Aku benar-benar tidak rela," ucap Felliska sesenggukan.

"Papa juga tentunya tidak terima. Anak kesayangan Papa satu-satunya di khianati suami sendiri. Papa harus memberinya pelajaran!"

Prapto bangkit dengan raut wajah marah dan tangan yang terkepal erat sampai otot-ototnya terlihat jelas. Ia menendang pintu kamar utama dengan kasar hingga mengejutkan Davin yang sedang tertidur. Prapto berdiri di samping kasur seraya memandang Davin dengan sorot mat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status