Share

Kenyataan Pahit

Mata Adi terus mengawasi pergerakan orang-orang, tetapi menjelang sore sosok yang dinantinya tak kunjung terlihat. Dia mulai patah arang.

"Kamu duluan saja ke mobilnya dengan Rizky, aku ambil berkas ketinggalan di ruang Dokter, ya." Sayup-sayup Adi mendengar suara yang dikenalinya. Dia pun mulai mencari-cari di ramainya manusia.

Lambaian ujung jilbab biru, sekilas tampak berbelok di antara batas-batas ruangan. Adi mengenali itu adalah Sumi karena penutup kepala tersebut hadiah dari Adi sewaktu istrinya berulang tahun. Sambil menahan kerinduan Adi berlari mengejar wanita berjilbab biru.

Namun, setelah hampir seperempat jam sosok tersebut tidak ditemukannya. Adi melangkah mendekat ke arah jendela, posisinya saat ini berada di lantai dua. Mata Adi langsung berbinar saat pandangannya menangkap Sumi berjalan di parkiran. Ketika Adi ingin menyusulnya ke bawah, binar di matanya meredup menjadi pancaran kekecewaan dan amarah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status