Share

Bab 34: Tanda-tanda Perang

***

Kapal yang dinaiki oleh Guru Mada dan Irman masih menerjang lautan badai yang ganas. Sapuan angin dan ombak terus menghantam kapal tersebut. Tak peduli di pagi hari, di siang hari, atau di malam hari. Kapal tersebut terus bertarung dengan ganasnya lautan dia sekelilingnya. Irman yang berasa di dalam dek kapal memutuskan untuk keluar melihat sekelilingnya. Irman menatap tajam terhadap ganasnya ombak lautan yang sedang mereka hadapi.

"Hai Irman, apa yang kau pikirkan? kelihatannya kau terus memandangi lautan dengan perasaan bingung," kejut Guru Mada. "Eh... Guru Mada, tidak ada guru, saya tidak memikirkan hal-hal yang aneh. Hanya saja, semenjak kita meninggalkan daratan dan sampai di sini, di tengah-tengah lautan saya berpikir seberapa tangguh pendahulu kita yang mengarungi lautan, menerjang badai di sepanjang perjalanannya dan terus bertahan sampai pada daratan," jawab Irman. "Hahahaha, kepekaan dan pengetahuan mu sangat luas ya nak, pasti Segara Wetan bangga punya murid seperti mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status