Share

31. Petunjuk Berharga

“Aku minta maaf.”

Ucapan Marvin tiba-tiba ketika aku baru keluar dari ruang rahasia itu, cukup membuatku tertegun. “Minta maaf karena...?”

“Aku membuatmu merasa bersalah dan menganggapmu tidak punya empati.” Marvin semakin menundukkan kepala, tak sanggup untuk menatapku sejenak.

“Oh. Tidak apa.” Aku menggerakkan dua tanganku. “Jangan minta maaf. Sepertinya aku memang perlu belajar satu dua hal darimu terutama tentang memahami perasaan orang lain. Mungkin sebelumnya kamu sudah baca pikiranku—“

“Bukan mungkin. Aku memang membaca pikiranmu setiap menit dan detik,” potong Marvin. “Itu sebabnya aku minta maaf. Jika aku berkomentar seperti tadi, itu sama saja aku tidak memahami apa isi pikiranmu. Padahal aku yang bilang untuk memahami orang lain, tetapi aku sendiri tidak memahamimu. Jadi ... tolong jangan berubah menjadi orang lain hanya untuk membuat mereka nyaman.”

Lagi-lagi aku dibuat tidak bisa berkata-kata dengan tindakan Marvin. Sikap kedewasaannya yang ditunjukkannya itu mungkin suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status