Ternyata dugaan Zhang Yuan benar setelah melihat isi pesan yang baru saja diberikan oleh Liu Bai. Pasukan Tuoba Gong telah memulai perjalanan rahasia menuju ke istana tanpa perintah militer, dan diperkirakan akan tiba tepat di saat malam perjamuan diadakan.
Chao Yun yang penasaran melirik isi pesan yang ada di tangan Zhang Yuan, tapi tulisan yang ada di sana sama sekali tidak dia pahami, “apa maksudnya?”
Zhang Yuan menjelaskan kalau itu pesan rahasia yang hanya diketahui oleh dia dan prajurit seratus, jadi siapa pun tak akan mengetahuinya. Dia pun menceritakan apa isi pesan itu kepada Chao Yun.
“Berapa banyak pasukan yang dia miliki?”
“Sekitar tiga ribu lebih.” Liu Bai segera menjawab pertanyaan yang keluar dari mulut Chao Yun begitu mengetahui arti dari pesan itu.
“Hanya dengan tiga ribu lebih
Proses seleksi ujian kekaisaran berakhir dengan baik. Dari lima ratus peserta hanya ada sepuluh orang yang lolos, dan sudah dipastikan kalau kesepuluh orang ini sebelumnya pernah berinteraksi dengan Dong Shuo. Kabar gembira ini segera diberitahukan ke istana sebab peserta yang lolos dalam ujian kali ini adalah yang terbaik selama diberlakukannya ujian kekaisaran. Aula istana tak seperti biasa sebab adanya kesepuluh pejabat yang baru lolos dalam ujian kekaisaran. Satu persatu dari mereka diperkenalkan oleh Yongsheng bersamaan dengan jabatan yang telah ditentukan sebelumnya. “Selamat Yang Mulia telah mendapatkan pejabat baru yang berbakat dan terampil.” Semua orang menyelamatinya seolah mendapatkan berlian, tapi bagi Qin Huang, hal ini bukanlah keberuntungan melainkan jalan awal bagi pemberontak untuk merebut kerajaan miliknya. “Tutor agung, penasihat Dong, kali ini kalian telah berjasa
Zhang Yuan terbungkam. Seseorang yang dimaksud pasti adalah Dong Shuo, sebab itulah alasan dia datang berkunjung. “Kak Yuri, ayolah, jangan menakutiku,” ucap Zhang Yuan lagi, memasang wajah tak berdaya seperti yang dia lakukan di masa lalu saat hendak meminta sesuatu yang tak mungkin dikabulkan. Zhang Yuan tahu, meski Yuri adalah seorang pemilik bordil yang dikenal sebagai wanita egois dan materialistis tapi setelah bertahun-tahun mengenalnya ada kelembutan dan rasa empati besar yang sengaja disembunyikan. Itu sebabnya dia merasa lebih nyaman berlama-lama di rumah bordil, apalagi ditemani dengan gadis-gadis cantik penjaring keuntungan bagi Yuri. “Oh, seorang panglima perang yang membunuh musuhnya dengan sekali tebasan bisa takut pada wanita cantik dan lemah lembut sepertiku?” “Benar-benar, kecantikan Kak Yuri memang sangat menakutkan.” &n
Yuri menadahkan telapak tangannya ke hadapan Zhang Yuan tanpa bersuara sedikit pun. Isyarat ini sangat dipahami oleh Zhang Yuan, untung saja dia telah menyiapkan sebelum pertemuan mereka. Namun bukan maksud untuk menindih pemberian Dong Shuo melainkan memang dengan sukarela memberikannya pada Yuri. Zhang Yuan merogoh ke dalam saku lengan baju lalu mengeluarkan beberapa lembar surat kepemilikan tanah dan rumah. Dengan cepatnya beberapa lembaran kertas itu menghilang dari tangan Zhang Yuan karena kecepatan tangan Yuri mengambil. Terlihat jelas senyuman kepuasan di maniknya yang berbinar, “sebanyak ini? Apa kau tak takut miskin sebelum berkeluarga?” “Tidak akan. Hanya beberapa lembar kertas saja tak akan membuatku miskin. Lagipula tanah dan rumah itu tak ada yang mengurusnya. Anggap saja aku sedang mempercayakan pada Kak Yuri untuk mengelolanya.”&
Zhang Yuan terdiam menatap sorot mata tajam sang gadis. Dalam ingatannya seperti pernah bertemu dengan gadis penari itu. “Ah, No-nona Rui? Kenapa kau ada di sini? Bukankah seharusnya kau ada di—” “Kalian pergilah, biar aku yang mengurus masalah ini,” sela Rui menoleh sekilas ke belakang, memberikan perintah pada beberapa gadis penari lainnya. Zhang Yuan masih terdiam sebab dia tahu kalau wanita yang ada di depannya ini adalah gadis populer di rumah bordil saat dia memasuki ibukota kerajaan Wei. Tak menyangka Rui adalah gadis milik Yuri juga. “Nona Rui, mengenai pertemuan kita waktu itu, aku memiliki kesulitan hingga tak bisa mengungkapkan identitasku—” “Aku mengerti. Lagipula itu hanya masa lalu, kau juga sudah membayarku.” Zhang Yuan yang sejak tadi t
Aula istana yang telah dipersiapkan untuk mengadakan perjamuan sudah didatangi oleh semua menteri, pejabat dan tentu saja para peserta yang baru lolos dari ujian kekaisaran. Tak hanya itu, kedatangan Qin Huang juga menjadi pusat perhatian semua orang sebab kali ini dia tak sendiri melainkan bersama dengan selir Yinping. Kabar tentang selir kerajaan—Yinping yang telah menjadi kesayangan kaisar Qin Huang ternyata benar, hubungan mereka berdua terlihat begitu harmonis di pandangan semua orang. “Perhatikan di mana matamu memandang, bocah tengik,” bisik Chao Yun menoleh ke samping Zhang Yuan. Sejak tadi dia telah memperhatikan bagaimana mata Zhang Yuan menatap Yinping begitu memasuki aula perjamuan. “Jika seseorang tak sengaja memperhatikan arah pandanganmu, mereka akan berpikir kau bermaksud lain,” lagi ucap Chao Yun dengan suara pelan yang hanya bisa didengarkan oleh mereka berdua.
Beberapa menteri terkulai lemas di tempat duduk mereka. Hal ini menimbulkan kepanikan semua orang hingga satu persatu dari mereka juga mengalami hal yang sama. “Ada racun di araknya!” teriak salah satu pejabat istana menduga hal yang dialaminya. Hal yang sama juga terjadi pada Zhang Yuan dan Chao Yun. Aula perjamuan yang tadinya dipenuhi dengan sukacita kini telah berganti dengan ketegangan. Ada banyak orang-orang penting di dalam sana yang nyawa mereka terancam. Sementara semua orang sedang bergumul dengan efek racun yang mulai menggerogoti tubuh mereka, Dong Shuo justru terdiam santai sambil menikmati tegukan secangkir arak yang baru dia tuangkan. “Penasihat Dong, ada apa ini?!” sosor Qin Huang berdiri dari singgasananya dengan wajah panik. Perkataan Qin Huang sama sekali tidak dipedulikan Dong Shuo, dia meleta
Bukan hanya itu saja, Dong Shuo bahkan menceritakan kalau Yuri sudah lama menjadi bawahannya, jadi semua hal tentang rencana Zhang Yuan telah dia ketahui. “Jangan khawatir, aku masih menyisakan penawar racun jika kau menandatangani dokumen ini. Bukankah aku sangat baik?” “Dasar kau Tua Bangka! Selama aku masih bernapas, jangan harap kau bisa selamat!” umpat Zhang Yuan menahan kekesalan yang ada dalam dirinya. Zhang Yuan masih tetap mengeraskan hatinya untuk menolak ajakan Dong Shuo. Namun begitu menoleh ke samping dan melihat Chao Yun yang menderita karena efek racun mulai menyebar, Zhang Yuan mulai ragu. “Begini saja, jika kau menandatanganinya, maka aku akan memberikan obat penawar juga pada gurumu, bagaimana?” “Zhang Yuan, jangan!” Chao Yun menggelengkan kepalanya dengan yakin kalau dia telah memilih jalan kematian sendiri secar
Seluruh prajurit milik Dong Shuo segera bergerak menangkap semua orang yang menentangnya terutama Zhang Yuan dan Chao Yun. Terjadi pertarungan antara kedua pasukan yang berselisih, dan tentu saja yang sedikit akan kalah dari yang banyak. Situasi sejak awal telah dikuasai Dong Shuo, meski ada pasukan bantuan dari Zhang Yuan tetap tak bisa membalikan keadaan. “Berhentilah melawan, panglima Zhang. Aku sudah berbesar hati membiarkanmu hidup untuk melihat kejayaanku--” “Aku sarankan untuk menghabisiku sekarang, Dong Shuo. Kau akan menyesal melewatkan kesempatan ini, karena selama aku masih bernapas ... kau tak akan bisa mencapai keinginanmu!” “Pengawal! Awasi dengan ketat panglima Zhang dan jenderal Chao. Aku ada urusan penting yang ingin dibicarakan dengan kaisar!” Dong Shuo membalikan badannya, menghadap Qin Huang yang sudah terkepung dengan banyaknya prajurit. BRUUGH!...