Share

Kembali ke Titik Awal

Rasa gelisah ini mencekik Alden hingga ia merasa sesak dan tidak sanggup lagi duduk tenang. Tanggal kepulangannya tinggal lima hari lagi. Setiap ada kesempatan, ia merencanakan kalimat yang tepat saat menemui Indira dan sahabatnya di Salatiga.

Keenan mungkin akan mengamuk dan memberondong dengan pertanyaan yang menyudutkan. Tapi menghadapi Siwi, Alden butuh strategi khusus supaya tidak mati mendadak.

Sementara ia membalas email dari Abby yang mengabari tentang beberapa dokumen yang harus ia tanda tangani, Alden berpikir keras mengenai hal lain.

Hingga detik ini, dirinya belum memberitahu hal kecelakaan dan lupa ingatan yang sempat dialaminya. Mungkin menceritakan nanti secara langsung adalah lebih baik.

Semakin Alden membayangkan kepulangannya nanti, batin pria itu tidak tenang.

“Sial!” umpatnya dengan kesal.

Tuntutan tanggung jawab yang terbengkalai selama ia tidak ada di Indonesia, membebani nuraninya dan menimbulkan rasa takut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status