Share

Seandainya Bahagia Itu Sederhana

Udara di puncak sangat mendukung mereka untuk menikmati makanan yang hangat. Ternyata dalam hal memasak, Shana begitu pintar dan lebih cekatan dibandingkan Indira dan Siwi. Genta sedang merayu Shana untuk kembali memasak udang cabai hijau kesukaannya.

“Tapi kamu bayarin aku massage ya?” todong Shana pada Genta.

“Iya deh. Sepuluh kali juga ayo!” sambut Genta menyanggupi. Indira tersenyum dan membantunya memasak sementara Siwi sedang sibuk menemani Renzo membangun bangunan dari batang korek api bersama Keenan.

Ponsel Keenan berbunyi dan ketika melihat nama di layar, dia segera bangkit dan keluar. Tidak ada yang curiga sedikit pun tentang panggilan tersebut. Keenan berjalan menuju halaman dan mengusap ikon hijau.

‘Halo, Al?’

‘Apa kabar, Bro?’

‘Baek. Kemana aja Loe?’

‘Ada di sini.’

‘Loe gila, Al! Bisa-bisanya pergi tanpa berita dan konyol banget sikap Loe

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status