Share

Part 108

“Mmm bukan begitu Tuan. Saya hanya mencoba untuk menjaga etika baik saja. Saat saya masuk semua berjalan dengan baik, maka dari itu saya pun harus berpamitan dengan baik,” jawab Jade sedikit malu-malu.

“Ah ya ya. Aku mengerti soal itu. Kau berpamitan saja dengan Bosmu. Aku ajan membuatkan surat rekomendasi untukmu mempermudah semua,” kata Don Ramford.

Jade pun mengangguk, “Terima kasih Tuan.”

Vanessa pun meminta pelayan untuk menuangkan anggur pada mereka berempat. Mereka pun bersulang, dan sejenak Max melirik ke arah Vanessa dengan satu alis yang terangkat.

Secara tiba-tiba Vanessa pun menjatuhkan gelas anggurnya dan mengotori meja. Semua mata pun mengarah pada Vanessa yang terlihat gugup.

“Vanessa, ada apa?” tanya Don Ramford.

Wanita itu menggosok-gosok telapak tangannya dan terlihat gugup. Saat Max mengangkat salah satu alisnya, ia merasa ada Ernest di situ tengah menatapnya tajam, dan ini benar-benar membuatnya ketakutan.

Segera saja Max berdiri dan sigap, beraksi mencari-cari sia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status