Share

Pertarungan

Senopati Kauman menatap Rawai Tingkis cukup lama, lalu dia mendekati remaja itu dan bertanya, “apa kau bisa menggunakan pedang?”

Rawai Tingkis menggaruk dagunya beberapa kali, lalu tersenyum lebar seraya menganggukan kepala.

“Aku bisa-“ bocah itu memperagakan cara menebas, tapi sedetik kemudian dia menatap telapak tangannya dalam-dalam, ada yang salah tampaknya saat ini, “Ahkkkk dimana pedangku?”

Remaja itu menyapu pandangan dengan cepat, tapi dia tidak menemukan pedangnya.

Bahkan dia mencari di barisan para pemuda, dan masih belum menemukannya di manapun.

“Dimana pedangku? Siapa yang membawaku ke sini? Dia pasti telah menyembunyikan pedangku?” Rawai Tingkis menatap wajah-wajah prajurit, tapi tidak ada satupun yang dikenalinya saat ini.

“Itu hartaku paling berharga selain kantong menyan, siapa yang mencurinya?”

“Tidak ada yang mencuri pedangmu!” bentak Senopati Kauman.

“Jangan bohong, aku jika tidak dicuri, kenapa pedangku tidak ada di sini …” Dia menunjuk telapak tangan kanannya ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status