Share

Mata-Mata Dan Panah

“Jika aku tidak bisa membangkitkan amarah suci, aku tidak akan mampu menguasai tiga jurus terakhir,” gumam Rawai Tingkis.

Ya, hanya lima jurus yang dikuasai oleh remaja tersebut, dan kelimanya adalah jurus serangan langsung, tapi tiga jurus terakhir tidak dijelaskan oleh Tabib Rabiah.

“Paling tidak aku bisa menguasai aura singa emas,” sambung dirinya. “Ini akan sangat membantuku dalam pertempuran melawan musuh.”

Hari-hari berikutnya dijalani Rawai Tingkis dengan meditasi, juga kadang meminta beberapa anak muda untuk memukul dirinya sampai berdarah, hanya untuk membangkitkan emosinya.

Sialnya, dia tidak bisa marah kepada mereka semua. Bahkan, Rawai Tingkis merasa kasihan jika harus menggunakan pedang untuk melawan anak-anak mud aitu.

“Mungkin belum saatnya,” tutup Rawai Tingkis. “Mungkin seiring waktu berjalan, aku bisa mengusai kekuatan tersebut.”

Dia berjalan gontai setelah puluhan kali menerima pukulan orang lain, dan kini jatuh di bawah pohon sebelum kemudian tidur mendengkur.

Seme
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Fatullah Dul
kurang greget ceritanya...
goodnovel comment avatar
Andra Saputra
thor...emang cuma bisa 1 bab aja ya 1 hari...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status