Share

Pondasi

Setelah penyerangan itu, Danur Jaya mendatangi Rawai Tingkis di tenda sederhana pada malam hari.

Saat ini, Rawai Tingkis terlihat sedang duduk bersila, dengan tatapan mata yang jauh memandang ke depan.

“Boleh aku masuk?” tanya Danur Jaya.

Rawai Tingkis menatap Danur Jaya lalu tersenyum kecil, dan akhirnya Danur Jaya duduk di dekat Rawai Tingkis.

“Apa yang kau pikirkan?” tanya Danur Jaya. “Senopati Kauman, atau pria itu-?”

“Ronggo?”

“Ya, kau tampaknya mengenal baik pria tersebut.”

“Aku dan dirinya besar dari cara yang sama. Walaupun kami memiliki cara dan gaya bertahan hidup yang berbeda, tapi ini adalah kali pertama bagiku bertarung dengan Ronggo.”

“Apa dia sangat berbahaya?”

“Ronggo memiliki ambisi untuk menjadi yang terhebat, tapi aku memiliki ambisi untuk menjadi orang yang bebas. Meski tujuan kami berbeda, muaranya tetap sama, yaitu kekuatan.”

Rawai Tingkis menjelaskan, Ronggo satu-satunya teman yang dia miliki di Pulau Tengkorak, karena hanya pria itu yang memahami apa yang dia r
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status