Beberapa lama Riski dan Roni mengobrol bersama, Riski pun sudah merasa ngantuk akibat angin malam yang semakin kencang.
“Ron gua masuk dulu ya udah ngantuk banget nih udah gitu besok gua harus ke kampus lagi ada jam tambahan,” Riski izin terlebih dahulu kepada Roni untuk masuk ke dalam kostnya.“Oke bro untuk gua libur haha jadi bisa tidur sepuasnya,” ucap Roni yang malah menertawakan Riski. “Enak banget lu mah, iya udah gua masuk dulu ya angin kenceng banget tuh."Riski langsung masuk ke dalam kostnya untuk tidur. Di pagi hari ayam berkokok dan Riski masih saja tertidur dengan nyenyak. Tepat pukul 8 pagi akhirnya Riski pun terbangun, dia langsung semangat berolahraga tetapi hanya berolah kecil saja seperti push up dan lainnya. Riski memilih berolahraga setengah jam saja dan dia pun mandi terlebih dahulu untuk menghilangkan lengket dibadannya akibat keringat. Setelah selesai mandi, Riski mengaktifkan handphonenya dan menchatting pacarnya. Riski : selKetika ibu dan Riski sedang mengobrol, tiba-tiba ayah Maira sayang menghampiri mereka berdua karena dia mendengar suara berisik dari depan.“Ada apa nih ko ramai banget.”Riski yang melihat ayahnya keluar dari kamar langsung salim kepada ayahnya Maira agar terlihat sopan.“Assalamualaikum om.”“Wa'alaikumsalam, ini kamu anak yang kemaren itu ya yang pernah dateng ke rumah saya,” ucap ayah Maira yang ternyata dia masih ingat dengan muka Riski.“Iya om saya kesini mau anterin Maira pulang doang soalnya kasian kalau pulang sendiri apalagi ini udah sore,” Riski tetap saja berbohong kepada ayah Maira karena apabila jujur pun bisa bahaya.“Oh gitu, tapi ko tumben ya kalian pulang lama banget bukannya kata Maira cuman ada mata kuliah pengganti doang.”Maira merasa kasihan dengan Riski karena dia ditanya terus oleh ayahnya, akhirnya Maira pun membantu Riski menjawab pertanyaan ay
Di saat Ari dan penjualnya sedang berbicara tentang handphonenya, tiba-tiba datanglah 4 orang ke tempat Ari COD yang ternyata itu teman penjual handphonenya tersebut. Riski dan Ari langsung terkejut karena mereka lihat teman-teman penjualnya seperti preman tetapi mereka berdua masih belum tahu kalau itu adalah perampok.“Heh, ada apa nih ko bawa banyak orang,” ucap Ari kepada penjual handphonenya.“Iya nih ada apa, lu salah orang kali Ri,” kata Riski yang panik.“Ngga salah ko Ris ini bener kok tempatnya di sini.”“Udah jangan banyak ngomong kalian berdua, serahkan barang berharga kalian,” ternyata penjual handphonenya itu tukang penipu dan hanya ingin merampok saja.Riski dan Ari sangat bingung harus bagaimana sedangkan dia ingin kabur pun sudah dikelilingi oleh penjual beserta teman-temannya.“Ngga kita ngga akan nyerahin barang berharga kita,” ucap Riski yang be
Selesainya Maira diberi tau oleh bagian administrasinya Maira langsung cepat-cepat pergi ke ruangan mawar karena dia merasa khawatir dengan pacarnya itu. Sesampainya Maira di ruangan mawar, Maira masuk dan melihat Riski beserta Ari sudah bangun dari tidurnya.“Assalamualaikum.”Riski pun terkejut melihat Maira datang ke ruangannya.“Wa'alaikumsalam sayang ? Kamu ke sini sama siapa terus kok kamu tau aku di sini ?” ucap Riski yang masih terkejut melihat pacarnya datang.Maira memilih untuk duduk di sebelah Riski terlebih dahulu dan langsung menjawab pertanyaan Riski.“Aku dikasih tau sama temen kamu sayang, gimana keadaan kamu udah membaik ?”“Iya Ris gua sengaja kasih tau pacar lu, soalnya tadi malam tuh ada telepon lu tidur kan gua ngga tega bangunin lu jadinya gua angkat aja ternyata pacar lu yang nelepon, sorry ya bro,” kata Ari yang menjelaskan telepon tadi malam kepada Riski.
Riski yang menceritakan kondisinya kepada teman-temannya dia memilih untuk makan siang terlebih dahulu, namun sebelum makan siang dia menchatting teman-temannya dan meminta maaf kembali karena dia tidak bisa datang ke acara reunian SMAnya.Riski : bro sekali lagi gua minta maaf ya ngga bisa dateng, gua minta doanya juga semoga gua cepet sembuh tangan gua yang ke tusuk baik-baik ajaFarid : iya bro pasti kita doain, cepet sembuh ya bro nanti kalau libur jangan lupa pulang ke SoloRiski : makasih bro doanya, iya bro pasti nanti gua kabarin kalau gua pulang ke SoloRiski langsung menyudahi chattingannya dan menaruh handphonenya karena dia harus makan agar cepat. Riski juga merasa bosan sekali hanya di atas kasur saja apalagi tidak ada yang menemani dirinya.Sementara itu Maira yang sedang beristirahat di kamarnya, tiba-tiba di dichatting kembali oleh Farel.Farel : Maira, lu ada waktu ngga sore ini ?Maira : meman
Malam terus berjalan Riski dan Roni masih saja mengobrol-ngobrol. Di saat mereka berdua sedang mengobrol tiba-tiba dokter yang tadi pagi masuk kembali untuk mengecek Riski.“Permisi, gimana kondisinya ?” tanya dokter kepada Riski.“Udah sedikit membaik dok.”“Oh syukur deh, nanti kalau besok keadaannya sudah semakin membaik insyallah besok boleh pulang,” ucap dokter Riski sambil memeriksa Riski.“Baik dok.”“Iya udah saya keluar dulu ya, selamat istirahat.”“Makasih dok.”Dokter pun keluar dari ruangan Riski dan memeriksa pasien yang lainnya. Riski merasa senang sekali mendengar ucapan dokter kalau dirinya besok sudah boleh pulang, tetapi ini hanya perkirakan dokternya saja.Pada pagi hari ayam berkokok cukup kencang, Maira langsung bangun dari tidurnya karena dia harus bersiap-siap berangkat ke rumah sakit. Maira pun langsung pergi ke kam
Maira yang sejak tadi mendengarkan dosennya, akhirnya mata kuliah pertama sudah selesai. Lalu Maira pun langsung menchatting pacarnya itu karena merasa kangen.Maira : sayang aku lagi istirahat nih, kamu masih sama temen-temen kamu ?Riski tidak membalasnya, akhirnya Maira memilih untuk pergi ke kantin saja. Sesampainya di kantin Maira langsung makan di tempat tersebut. Di saat Maira sedang makan, tiba-tiba Farel datang ke tempat Maira.“Hallo Maira,” ucap Farel yang langsung duduk di sebelah Maira.Maira sangat kesal sekali akibat Farel selalu mengejar dirinya tanpa berhenti sejak tadi padahal Farel tahu kalau Maira sudah mempunyai pacar. Maira pun mencoba menahan emosinya dan terpaksa berbicara dengan Farel. “Lu lagi lu lagi kenapa sih suka banget ganggu gua terus !!”Farel yang masih bingung soal tadi, dia menanyakan kembali kepada Maira sekaligus dirinya mengajak jalan setelah kuliah selesai.“Mai gua masih
“Sayang aku kesel banget deh sama Farel.”“Kenapa sayang ? Kenapa lagi sama temen kamu itu ?” tanya Riski yang penasaran.“Dia gangguin aku terus sayang terus ngejar-ngejar aku sampai ngajak aku jalan-jalan tapi tenang aja udah tolak,” Maira menceritakan semua ini kepada Riski dengan sejujur-jujurnya karena dia tidak ingin ada yang disembunyikan.“Wah temen kamu lama-lama ngga bener juga ya kayanya harus aku hajar tuh,” Riski merasa kesal sekali dan dia tidak terima pacarnya diganggu oleh Farel. Maira pun langsung meminta Riski untuk tidak berantem dengan Farel karena takut malah nantinya Riski yang terkena masalah.“Sayang udah jangan dihajar aku takutnya malah nanti kamu kena masalah.”“Iya abis dia malah gangguin kamu terus.”Maira terus-menerus mengobrol dengan Riski sampai tidak terasa sekarang sudah pukul jam 5 sore.“Sayang aku pulang dulu ya,”
Sekian lama Riski dan Maira chattingan, mereka berdua sudah sama-sama mengantuk dan akhirnya memilih untuk langsung tidur. Riski yang sudah tertidur dengan nyenyak, tiba-tiba dia pun terbangun kembali akibat tangannya yang bekas tertusuk sangat sakit. “Haduh sakit banget tangan gua kenapa ya padahal tadi ngga sakit.” Riski ingin tidur kembali tetapi tetap tidak bisa karena tangannya malah nyut-nyutan. Akhirnya Riski pun bergadang sampai beberapa jam.Tepat pukul 1 malam, Riski mencoba tidur kembali dan Riski pun berhasil tertidur dengan nyenyak sampai pagi. Di pagi hari di kota Yogyakarta, Maira terbangun dari tidurnya dan dia langsung mengambil handphonenya untuk menchatting pacarnya itu sebelum merapikan rumahnya.Maira : selamat pagi sayangku, gimana sayang kamu udah membaik belum ? Aku beres-beres rumah dulu ya sayangSetelah menchatting Riski Maira keluar dari kamarnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya agar segar.