Share

Kebesaran

Lelaki itu berteriak kesakitan dan mengucap kata maaf kepada Rania sambil menutupi bagian kepala dengan kedua tangannya tanpa menatap wajah Rania.

"Sakit, ampun!" rintihnya.

Rania seperti mengenali suara itu. Ia menghentikan pukulannya. Dan memastikan bahwa lelaki itu masih baik-baik saja.

"Kamu? Ngapain di sini? Kamu penguntit ya? Ayo, ngaku atau mau saya pukul lagi!" Rania menyuruh lelaki itu berjalan ke arah depan rumah. Walau bagaimanapun juga dia ingin tahu apa maksud tujuan lelaki itu datang ke rumahnya.

"Maafkan, saya." Lelaki itu memelas. "Saya boleh duduk 'kan ya?"

Rania pun ikut duduk di sebelahnya. Lalu membuang muka ke sembarang arah. "Kenapa Pak Aryan datang ke sini? Sejak kapan Bapak masih berkeliaran di daerah sini? Bukankah Bapak aslinya orang kota ya?"

Deretan pertanyaan dari Rania membuat lelaki itu terdiam. Ia kebingungan harus menjawab pertanyaan yang mana dulu.

"Saya tadi malam habis ke sini mengawasi rumah ini. Terus sampai rumah saya kehilangan handphone.
Rich Mama

Kasihan Cindy ya???? 😌🤭

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status