Share

Tidak Mampu Menahan Diri

Amar menarik nafas kuat-kuat. Mungkin memang sudah saatnya ia berterus terang kepada Rania dan meminta maaf.

"Itu semua memang benar, Ran. Sejak kehadiran Rafka, Mama dan Papaku mulai berubah. Mereka lebih sayang adikku. Aku merasa iri dan waktu itu mengetahui jika Rafka telah jatuh cinta. Dia sangat mencintaimu sejak dulu. Tetapi tidak pernah berani untuk mengungkapkan."

"Apakah mungkin seorang kakak iri dan berbuat senekat itu kepada adik kandungnya sendiri?" Rania tidak habis pikir dengan pemikiran suaminya.

"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa Rafka bukan adik kandungku?" Amar berucap dengan wajah serius.

Rania semakin dibuat bingung sendiri. Pernyataan Amar sulit untuk dipercaya. "Kamu ngomong apa sih, Mas? Mas jangan mengada-ada."

Rania melangkah pergi meninggalkan Amar sendirian. Wanita itu memilih duduk di tepi kolam renang yang ada di halaman belakang.

"Apa sih, maksud Mas Amar berbicara seperti itu? Jelas-jelas Rafka adalah adik kandungnya."

"Kak Rania, kok ada di sini?" Per
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status