Share

Bab 35 - Tekanan yang Bertubi-tubi

“Berhenti memikirkan orang lain, Ela. Yang utama dan paling penting perlu kamu pikirkan adalah dirimu sendiri.” Lagi-lagi ucapan Dipta yang terkesan menggurui menyentil egonya yang sudah babak belur habis-habisan.

Rasanya kini Ela semakin jengah dikuliahi layaknya anak sekolah yang bodoh dan bebal.

Sekelebat potret masa lalunya yang ingin dia kubur dalam-dalam muncul ke permukaan. Bagaimana guru-guru yang memberikan remark dan sindiran-sindiran halus betapa beruntung dan mudahnya hidup sebagai putri pejabat negara yang bebas melakukan apa saja meskipun kapasitas otaknya pas-pasan.

“Iya, sih…” Ela bergumam pelan. Kini mood-nya jadi terjun bebas memikirkan masalah sewa apartemennya.

Padahal ini masalah mudah, entah mengapa dia menyabotase dirinya dan membuat hal ini menjadi sulit?

“Apa perlu saya yang bicara dengan Ratri? Dengan senang hati saya akan membantumu,” tawar Dipta penuh perhatian.

“Nggak deh, sekarang aku malah ngerepotin kamu, Mas.” Ela sontak menolak tawaran Mas D
JEMMA JEMIMA

Wah, chapter ini bikin author cukup emosional sih waktu nulis. Bisa bayangin nggak sih kalau kita ada di posisi Ela sekarang? Tapi, author juga ngerti maksudnya Mas Dipta bicara begitu biar Ela sadar dan makin mencintai dirinya sendiri. Perjalanan menyadarkan orang supaya melihat potensi terbaik dirinya memang sulit dan terjal seperti yang Dipta lakukan ke Ela. Perjuangan Ela buat menghilangkan perasaan negatif yang bertumpuk juga pasti bakal berdarah-darah ke depannya.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
JEMMA JEMIMA
dua-duanya tuh lagi mode hangry kayanya. Makanya masalah sedikit aja meledaknya kek kek volcano
goodnovel comment avatar
carsun18106
yah kebayang sih, susah utk mengubah pola pikir yg sdh tertanam selama 25 thn
goodnovel comment avatar
carsun18106
dipta pun mungkin sedang merenung sekarang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status