"Tuan, aku akan menuang ke gelasmu, dan silakan dinikmati!" ucapnya dengan sopan.Jack melihat setiap sisi wanita cantik itu, wajahnya yang cantik serta bibirnya yang tipis dengan lipstik yang berwarna merah, matanya yang besar serta senyumannya yang mengoda ."Silakan diminum, Tuan!" ucap pelayan itu dengan mengoda Jack sambil mengedipkan matanya."Wanita ini cantik sekali, tidak heran jika Jack memandangnya terus, kelihatannya mereka saling suka. mungkin mereka berjodoh,"batin Pretty.DOR...Tembakan dilakukan oleh Jack yang menembus jantung pelayan itu dan kemudian wanita itu tergeletak ke lantai."Aarghh..." jerit Pretty yang memeluk Jack karena dikejutkan dengan suara tembakan.Tidak lama kemudian beberapa orang pria berjalan ke dalam ruangan tempat Jack sedang berada. Jack yang duduk di kursi dengan memeluk Pretty sambil melepaskan tembakan ke arah mereka yang memiliki sejata itu.DOR...DOR...DOR...Tembakan yang di lakukan oleh Jack dan Sean dengan serentak."Aaargghh..." teria
Monica lalu menemui Jesica atas perintah Leo untuk menganti bajunya, memang niatnya sengaja membasahkan kaosnya itu agar bisa menarik perhatian sang majikannya."Kau adalah pekerja baru di sini, jangan berkeluyuran di dalam rumah ini! karena tuan tidak suka jika ada yang bergerak bebas di rumahnya. lantai dua bukan tempatmu. cepat turun dan ganti pakaianmu!" perinta Jesica dengan tegas."Iya, saya mengerti," jawab Monica yang melangkah keluar dari kamar itu."Ingin aku turun tidak semudah itu, rumah ini sangat luas, aku sungguh tidak sabar lagi ingin menjadi nyonya brad, setelah aku menikah dengannya lihat saja kalian. aku akan membalas kalian sehingga kalian semua harus berlutut di hadapanku," batin Monica."Kamarnya ada di sini, ehem...ini waktu yang tepat untuk mengoda duda kesepian," gumam Monica.Monica berjalan sambil mencari kamar Teddy, terdapat banyak kamar di lantai dua itu, dan kemudian ia menghentikan langkahnya di depan salah satu kamar yang di sana. Monica memutar gagang
Plak..."Aarghh..." jeritan Monica yang kesakitan."Aku tidak sengaja, kenapa kalian begitu tega padaku yang adalah seorang wanita lemah," tangisan Monica."Dasar wanita jal*ng! lihatlah dirimu mirip apa. tidak berpakaian sama sekali," ketus Jesica."Tuan, maafkan saya, karena terjadi hal yang tidak menyenangkan ini. saya akan mengusirnya hari ini!" ucap Leo."Bersihkan kamarku! apakah dia adalah putri Albert Jolie yang bekerja di sini juga?" tanya Teddy."Iya, Tuan," jawab Leo."Panggil dia ke sini!" perintah Teddy."Baik Tuan," jawab Leo dengan sopan."Anna, Lucya, kalian cepat bersihkan kamar tuan!" perintah Leo."Baik asisten Leo," jawab mereka berdua dengan serentak.Leo pergi memanggil Albert yang sedang mencuci mobil di tempat parkiran. sementara Monica hanya bisa berlutut sambil menanggung malu dengan kondisinya yang tanpa sehelai benang."Cepat masuk dan lihat apa yang sudah putrimu lakukan!" bentak Leo dengan menarik lengan Albert yang sedang berjalan dengan terpincang-pinca
"Aku tidak tahu sejak kapan Monica berubah menjadi begini. dia bisa begitu mudah masuk ke kamar orang dan mandi di sana. padahal dia sudah mendapat peringatan dari asisten di rumah itu. tapi dia masih saja melakukan hal yang tidak tahu malu ini," jelas Albert."Mungkin saja dia hanya ingin mandi karena badannya sudah basah.""Tidak masuk akal, di lantai dua adalah kamar bos, tidak semua orang yang bisa masuk ke sana," jawab Albert."Tapi, yang membuatku terkejut adalah pemilik rumah itu adalah Alex, dia sudah kaya dan memiliki banyak mobil serta rumah yang lebih besar dari kita dulu,"ujar Albert."Ada baiknya kau dan Monica tidak bekerja lagi di sana, jika sampai dia tahu apa yang sudah kita lakukan di saat itu, kita pasti akan mati di tangannya," ucap Julia."Lagi pula dia juga tidak memiliki buktinya, dia tidak bisa apa-apa juga. karena semua itu sudah tenggelam ke dasar lautan dan dia selamanya tidak akan mengetahuinya lagi."kata Albert."Apakah dia mencurigaimu?" tanya Julia."Ti
"Dia baru makan sedikit mana mungkin kenyang, lebih baik aku bertanya lagi atau meletakan di kamarnya," gumam Pretty.Pretty mengambil piring yang berisi makanan itu menuju ke kamar majikanya yang sedang duduk di kasur sambil membolak balikan majalahnya, entah apa yang dia baca.?"Jack, aku letakan di meja ya, kalau kamu lapar makan saja! sayang kalau tidak dimakan!" ujar Pretty."Hm...."jawabnya dengan cuek."Apa kamu yang baca?" tanya Pretty dengan heran."Tidak ada apa-apa!" jawabnya dengan cuek."Aku hanya ingin memberitahu sesuatu," kata Pretty."Ada apa, katakan saja!""Majalahmu terbalik," jawab Pretty.Jack yang baru sadar langsung membalikkan majalahnya."Keluarlah! aku mau istirahat sebentar," titah Jack yang berbaring dan langsung menarik selimutnya."iya, nanti siang aku akan membangunkanmu untuk makan siang," jawab Pretty yang tidak lama kemudian beranjak keluar dari kamar.Saat gadis itu sudah pergi Jack berubah posisinya duduk dengan bersandar."Kenapa aku bisa merasa k
"Baik Bos," jawab Hellis"Donnie Hanz adalah bos mafia yang sudah tiga puluh tahun lamanya, kenapa dia tidak bisa mendidik anak buahnya dengan baik. dengan dibiarkan begitu saja. bukankah ini hanya akan merusak nama baiknya? di dunia mafia siapa yang tidak mengenalnya," ujar Waldi."Bukankah dari dulu sikap Donnie memang selalu ingin menang? jadi, sudah tidak heran lagi tindakan anak buahnya itu," kata Hellis."Bos, kalau saja dia tahu kita ikut campur, mungkin saja dia tidak akan puas, karena dia pasti malu!"ujar Lewiz."Kita ikut campur demi para pedagang kaki lima itu. biarkan saja kita menyinggung dia. aku tidak peduli walau dia adalah senior di dunia mafia," jawab Jack.Sekumpulan orang yang bergaya preman berjalan menuju ke tempat orang yang berjualan makanan di pinggir jalan yang banyak dilalui kendaraan.Mereka sering datang untuk mengambil makanan dengan secara paksa sehingga membuat para pedagang itu ketakutan dan tidak berani melawan dan hanya bisa pasrah."Tuan, tolong jan
Markas Donnie Hanz.Donnie Hanz adalah seorang mafia yang sudah berusia 65 tahun. ia di kenal sangat kejam dan tidak peduli di saat anak buahnya melakukan kekerasan terhadap orang lain. dirinya tidak suka di tantang oleh siapapun dan selalu ingin menang.Siang itu ia merasa emosi setelah mendengar semua anggotanya dihajar oleh sekumpulan orang yang tak di kenal."Siapa pelakunnya?" tanya Donnie dengan nada keras."Untuk saat ini belum tahu, Bos. kami akan menyelidikinya. dan kami yakin mereka pasti dari kumpulan mafia juga," jawab anggotanya."Mafia? berani sekali dia melawanku, apa dia tidak tahu siapa aku sehingga berani bertindak sembarangan," bentak Donnie dengan kesal."Bos, mereka semua sudah berada di rumah sakit, kemungkinan besar mereka telah cacat.""Kalau sudah begini maka mereka tidak berguna lagi bagi kita," ketus Donnie."Biarkan saja mereka! tidak perlu menanggung biayanya! semua ini mereka yang melakukannya dan mereka harus tanggung sendiri akibatnya. aku tidak mau men
"Jack, yang mengetahui siapa pelakunya hanyalah ayah dan ibumu saja," ujar Jhonny."Apa kamu berteman dengan ayahku?""Kami sama-sama dari dunia mafia, dan juga berteman. setelah aku melihat kejadian itu aku memutuskan tinggal di tempat ini. karena kumpulan besar itu aku menjadi waspada setiap saat ingin keluar. karena aku takut di kenali oleh mereka"jelas Jhonny."Selama dua puluh tahun ayahku menghilang selama ini aku mengira dia tidak bertanggung jawab karena meninggalkan ku, akan tetapi dia malah menjadi korban pengeroyokan kumpulan brengs*k itu," ketus Jack dengan kesal."Paman Jhonny, apakah Anda mengenali siapa saja teman tuan besar Harrison?" tanya Sean."Ada seorang yang bernama Murphy, dia adalah sahabat terbaik Jorge. akan tetapi dia sudah lama tidak ada kabar. tidak tahu dia masih hidup atau sudah meninggal," jawab Jhonny."Murphy? apakah dia bagian dari Tiger World?" tanya Jack."Bukan! dia bagian kumpulan lain, hanya saja aku juga tidak tahu apa nama kumpulannya. karena