Share

Fakta Lain

Dion wajahnya tampak gelisah. Mungkin saja ucapan ayahnya membuat dia tak enak hati padaku. Aku memang sempat meminta dia untuk menikah denganku, tetapi pikiran itu berubah karena fakta bahwa dia ada keterlibatan rencana Raka untuk menggagalkan sayembara itu.

"Nona Riana, sebaiknya kita segera pergi saja. Mumpung hari belum petang." Dion berinisiatif mengakhiri percakapan yang membuat tak nyaman.

Aku pun mengangguk dan beranjak dari tempat duduk, kemudian berpamitan.

"Dion, tunggu sebentar. Mama kamu sedang membuatkan makanan, ada baiknya kalian makan." Ayah Dion mencoba menghentikan kepergian kami.

Namun, dari sorot matanya ada sebuah harapan yang dia gantung. Entahlah, seakan tatapan itu begitu mengharap pertolongan. Sisi baik hati ini jelas akan merasa iba.

Aku memahami situasinya, akhirnya memutuskan untuk menunda kepergian. "Dion, aku lapar dan sepertinya perutku ini minta diisi." Aku mencoba mencari alasan.

Mendengar perkataanku, ayah Dion tampak gembira. Dia bergegas mengajak k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status