Share

Cinta yang Seperti Hujan

Suara percakapan memenuhi ruang tunggu bandara internasional tempat Arion menanti penerbangan yang akan membawanya ke Dublin. Sebuah kota yang berada di belahan bumi bagian lain.

"Terima kasih, Mang," ujar Arion sembari tersenyum pada pria yang rambutnya telah memutih.

Mang Tito membalas senyumannya. Wajah keriput supir pribadi keluarganya itu bertambah kerut, namun, matanya memancarkan keramahan dan kearifan yang tidak berubah.

"Sama-sama, Den," ucap Mang Tito pelan. Ada setitik kesedihan mewarnai ekspresinya. "Hanya ini yang bisa saya lakukan untuk Den Arion."

"Mang Tito ini bicara apa," Arion tertawa kecil. "Mang Tito sudah sangat berjasa pada keluarga saya meskipun keluarga saya seperti itu."

Senyum Arion berubah mengejek. "Rasanya, malah lebih setia Mang Tito di rumah itu ketimbang orang-orang lainnya."

"Den Arion jangan bicara begitu," tegur Mang Tito lembut. "Nyonya udah nggak ada. Sekarang Bapak cuma punya Mas Arion sama Non An

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status