Share

Luka Tak Berdarah

Wajah Shafira bersemu merah, kala Yusuf memujinya seperti itu. "Umi tidak melakukan perawatan apa pun, Bi. Kalaupun Umi mau melakukannya, pasti meminta izin terlebih dulu pada Abi."

Yusuf berdeham. "Tak perlu meminta izin, Sayang. Jika memang itu positif dan baik untuk hubungan kita, lakukanlah!"

"Apakah Abi sedang meminta Umi untuk melakukan perawatan? Apakah karena kulit Umi tidak sekencang dulu atau karena wajah Umi tidak secantik dulu lagi?" tanya Shafira penuh selidik.

Yusuf terkekeh. Lelaki itu langsung mendekap Shafira, lalu mengecup lama puncak kepala sang istri.

"Cantikmu natural tanpa harus pergi ke salon kecantikan, Sayang."

"Bohong!" balas Shafira seraya membelakangi Yusuf.

Yusuf mengacak rambutnya frustrasi. "Salah lagi! Kenapa pria selalu salah di mata setiap wanita?"

Shafira beranjak dari ranjang, lalu masuk ke kamar mandi. Sejenak, ia berdiri mematung di depan cermin, memperhatikan setiap inci dari wajahnya.

Wanita itu berdecak kesal, saat melihat sedikit lemak di bag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status