Share

331). Extra Chapter 2

***

"Kok tegang ya, Ar?"

Arka yang duduk tak jauh dari Damar mengukir senyuman tipis ketika ungkapan itu kembali terlontar dari mulut sahabat istrinya tersebut.

Menempuh perjalanan dua jam, rombongan keluarga mempelai pria sampai di lokasi pernikahan. Tak mau membuang-buang waktu, akad nikah akan segera dilaksanakan sebelum hari menjelang siang.

"Bismillah," kata Arka mengingatkan.

"Udah, tapi tetap aja tegang," kata Damar.

"Tarik napas, hembuskan napas terakhir," celetuk Arka asal.

"Oh ok ... eh apa barusan? Hembuskan napas terakhir? Mati dong, Ar."

"Bercanda."

"Lagi tegang malah dibercandain."

"Ya udah sih, rileks aja."

"Mempelai perempuan memasuki area akad nikah."

Arka dan Damar menghentikan obrolan mereka setelah suara sang pembawa acara terdengar dari pengeras suara—disusul suara gamelan yang mengiring kedatangan Arsya bersama Aludra juga Anindira.

Memakai adat sunda, perempuan berwajah blasteran itu nampak cantik dengan siger juga kebaya putih yang dia pakai.

Manglingi. Begitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status