Share

Bertemu dengan Dokter Ferdi

Tubuhku meremang mendengar perintah Alvian. Terdengar nada bicara yang kesal penuh amarah darinya. apa yang membuatnya berubah sikap. Jangan-jangan Weni dan Dewi berhasil mempengaruhinya tentang Andini. Tidak mungkin dengan tiba-tiba dia memerintahkan hal itu. Kemarin Alvian dengan jelas menerima Andini sebagai anaknya tanpa persyaratan meski aku tidak memberitahu yang sebenarnya.

Dengan pikiran campur aduk aku masuk ke ruang yang ditunjukkan oleh perawat. Mataku seketika berair melihat dua sosok yang selama ini menemaniku tergolek tidak berdaya di atas brankar Rumah Sakit.

Siti terlihat menatap ke arah pintu sedangkan tubuh tungil anakku diam tidak bergerak.

“Mbak Riana?” sapa Siti dengan lemah.

“S-Siti … Siti, bagaimana keadaan kamu?” jawabku dengan tubuh bergetar mendekat.

“Maafkan saya, tidak bisa menjaga Andini. Saya salah ….”

“Sttt … diamlah. Jangan merasa bersalah. Ini cobaan,” aku mengela napas panjang, “apa yang sekarang kamu rasakan? Bagaimana bisa sampai di sini?”

Meski dal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status