Share

Suasana Tegang

Perasaan campur aduk antara keraguan dan harapan untuk masa depan Andini. Alvian terus merangsek untuk mendapatkan Andini yang berada di gendonganku. Mereka yang ada di ruang tamu hanya sebagai penonton tidak ada yang bertindak. Keluargaku dan keluarga Alvian kini diam mematung menyaksikan pertengkaran kami.

“Berikan Andini, Riana. Kamu sudah lalai dalam menjaganya.”

“Ckk, sejak kapan Mas perduli dengan anakku. Kamu terlalu sibuk dengan istri baru sehingga lupa dengan Andini, anak sendiri,” ucapku dengan lantang.

“Cukup! Kamu tidak tahu yang kulakukan sejauh ini. Ibu yang hanya mementingkan diri sendiri saja kamu ini.”

Hatiku sangat perih mendengar kalimat yang terlontar dari Alvian Pratama. Semenjak ia kutinggalkan banyak sekali perubahan sifatnya, kasar dan tidak sayang kepada kami. Ap pengaruh mamanya terlalu kuat? Andini terus menangis, aku tidak tega melihatnya menjadi rebutan keluarga sendiri.

Terdengar suara langakh kaki mendekat sosok yang familiar di depan kami. Tiba-tiba dat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status