Share

Benih Cinta Sang Arjuna

“I-ibu…”

Anjani beranjak.

“Tak perlu sungkan, aku hanya ingin mengobrol denganmu.”

Selanjutnya, Zivaa duduk di sofa tanpa diperintahkan. Anjani gegas menghampiri, lalu duduk di sisi sofa single yang diduduki oleh ibu mertuanya entah sebutan apa yang cocok untuk wanita itu, namun, ibu mertua memang tidak terlalu buruk. Toh, Arjuna memiliki darah yang kuat, karena wanita itu merupakan kembaran mendiang ibunya. Sungguh rumit.

“Mau dibuatkan kopi atau teh, Bu?” tawar Anjani dengan nada getir.

“Tak perlu—aku hanya sebentar.”

Meski sebentar, Anjani merasa sangat canggung menghadapi Nyonya Zivaa. Hal itu membuatnya semakin merasa bahwa kasta mereka sangatlah jauh berbeda.

“Apa ada yang ingin Ibu katakan?”

Anjani to the point. Mendengar pertanyaan itu, Zivaa tertawa, diikuti seringai di bibirnya.

“Baiklah. Aku akan langsung ke intinya saja.”

Zivaa tersenyum tipis lalu memandang Anjani yang juga memandangnya penuh arti.

“Jadi—apa imbalan yang kau dapat dengan menikahi Arjuna …”

Zivaa meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status