"Anne dalam bahaya ganda, Om. Bukan hanya dari Raka tapi juga dari orang lain," pekik Finn keras.Semua mata tertuju pada pemuda itu, mereka sama-sama tampak menghela napas gusar.Belum selesai satu bahaya, sudah sudah ada bahaya lainnya yang mengintai Anne. Duh, rasa khawatir segera menyergap dalam diri Hanzel.❤️❤️❤️Akhirnya semua tercekam dalam kebisuan, tak ada yang bersuara karena semua orang sibuk dengan pikiran masing-masing. Tiba-tiba gawai Federick berdering, memecah keheningan."Ya, Ar.""A-apa?""Okay, sebentar lagi aku ke sana," pungkas Federick mengakhiri panggilan."Siapa, Pah?" tanya Elena penasaran."Ardian, temen papa yang pernah papa ceritakan," balas Federick."Dia kasih kabar apa, kok papa panik?" tanya Hanzel
"Bawa aku ke kantor polisi, aku harus mempertanggungjawabkan semua perbuatan jahatku," pinta Handoko lirih. Finn dan Hanzel saling pandang.Suasana hening, hanya desir angin dan percikan air dari kolam ikan milik Handoko yang memenuhi ruang pendengaran. Mereka masih tak bergeming di tempatnya. Melihat tubuh ringkih Handoko, tiba-tiba rasa iba menyeruak dalam diri Hanzel dan Finn. Mereka ingin menolak percaya, bahwa pria di depan mereka ini adalah seorang pembunuh berdarah dingin.Bagaimana mungkin pria yang kali ini tampak lemah dan tak berdaya ini mampu membunuh seseorang yang notabene telah memberinya makan, pekerjaan dan kenyamanan. Berapa harga yang dia terima dari seseorang yang telah menyuruhnya itu. Pada kenyataannya sekarang dia bukan hidup layak dari bayaran sebagai pembunuh itu, tapi justru hidup menyedihkan.Kenapa dia rela menggadaikan kesetiannya selama bertahun-tahun menjadi
"Jadi, kalian mau menikah di sini? Tar gue siapin segala sesuatunya, pokoknya semua beres," Rendy mengacungkan jempolnya dengan penuh semangat.Perkataan Rendi hanya disambut dengan gelak tawa Raka yang terdengar semakin nyaring, sementara Anne yang mendengar hanya bisa mencebik. Gadis itu tidak mengerti apa sebenarnya yang telah direncanakan Raka atas dirinya.Dih ... apa coba maksud teman Raka ngomongin tentang pernikahan.Hati Anne mencebik kesal.Raka tampak asyik berbincang dengan Rendy, berbicara tentang perkembangan bisnis mereka di sini. Juga rencana untuk mengembangkan bisnis dengan membuka cabang dan juga rencana merambah di sektor lain. Semua itu membuat Anne tidak nyaman berada diantara mereka berdua. Sehingga dia memutuskan untuk berpamitan dan memilih berjalan-jalan sendirian di tepi pantai.Keindahan pemandangan pantai Senggig
Sebening Cinta AnnePart 36Di tepi pantai senggigi seorang pria tua terus memandangi gadis muda yang sedang terpekur sendirian dan menghapus air mata dalam diam. Sejenak dia merasa dejavu, seolah kembali melihat sosok yang selama puluhan tahun ini dia rindukan. Wajah dan sosok tubuh gadis muda itu nyaris sama persis dengan wanita yang dia rindukan selama ini.Bibir tuanya bergetar saat menyebut sebuah nama, nama seorang wanita yang bahkan sampai hari ini masih merajai hatinya. Wanita yang selama puluhan tahun telah menjajah dan menduduki tempat terdalam dengan begitu kejam, tanpa belas kasih.Tapi kenyataannya, lebih mudah melawan dan mengusir penjajah dengan senjata fisik, daripada mengusir penjajah hati. Siksaannya membekas terlalu dalam, tanpa bisa dihapus meski puluhan tahun telah berlalu. Netra pria tua itu berkabut, aroma hujan deras seolah menguar begitu saja tanpa bisa dia tahan. Ada irama kesedihan yang bertalu-talu berdengung me
Aroma kebahagiaan selalu tercium wangi mengiringi kebersamaan keduanya. Persahabatan Andini dan Dewangga yang seperti kepongpong dengan kupu-kupu, tak ada yang memungkiri itu. Bahkan kedua keluarga mereka telah membaur seperti keluarga sendiri, saking akrabnya.Malam ini mereka menikmati makan malam dengan menu yang tidak jauh-jauh dari binatang laut, yaitu ikan laut bakar dan cumi asam manis di tepi pantai Kukup gunung kidul yogya. Di sepanjang garis pantai gunung kidul memiliki panorama yang sangat eksotis, dengan latar perbukitan juga karang pemecah gelombang di berbagai sisi, sangat indah. Di sepanjang garis pantai ini juga banyak sekali pantai baru yang belum di kelola dengan baik oleh Pemda.Deburan ombak, menjadi latar musik indah yang mengiringi makan malam mereka berdua. Karena hari ini weekend, banyak sekali yang sengaja menginap di penginapan di tepi pantai, menyewa resort atau hotel untuk menikmati waktu liburan mereka. Bukan hanya Andini dan Dewangga
"Dewa, gue takut," bisik Andini."Takut kenapa?" tanya Dewangga melepaskan pelukannya."Takut jika gue bakal membuat elo sakit," jawab gadis itu. Netranya mulai berkabut dan rintik gerimis sudah berjatuhan di sudut matanya."Gue sayang elo, An." ❤️❤️❤️Keduanya tenggelam dalam perenungan yang beku, mendinginkan gejolak panas atas sebuah keinginan yang harus dipaksa pupus. Bagi seorang Dewangga, tidak begitu sulit untuk mendapatkan cinta dari seorang wanita manapun, sayangnya dia nyatanya menolak mendapatkan cinta itu. Hanya karena sebuah ambisi untuk mengejar cinta satu orang gadis yang telah berulang kali membuat harapannya kandas.Miris, gadis yang dia kejar tak bisa memberikan kesempatan padanya. Bahkan sekedar untuk menyenangkan hatinya saja, dia menolak. Lalu siapa yang lantas harus dipersalahkan dalam hal ini?Andini bersikukuh menolak cinta itu, karena dia tak yakin memiliki cinta yang sama pada Dewangga. Hal itu membuat hati pr
Matahari berangsur tenggelam, bola raksasa berwarna oren itu mulai masuk ke ufuk barat. Sungguh pemandangan yang indah, apalagi mereka berdua saat ini telah berada di bukit karang pantai Kukup yang bernama pulau jumino. Ada gardu pandang yang di bangun di atasnya, dari sinilah mereka berdua menikmati sunset sore ini. Menikmati keindahan panorama alam yang eksotis di pantai Kukup Yogya.❤️❤️❤️"Dewa, pulang besok pagi, ya, males malam-malam gini pulang ke Yogya, jalannya ngeri," pinta Andini ketika mereka beranjak meninggalkan pantai menuju resort."Seminggu di sini juga ga papa, asal elo bahagia aja," jawab Dewangga sambil tersenyum."Makasih, ya, Wa, elo baik banget sama gue," ucap Andini terharu dengan cara Dewangga memperlakukannya."Gue sayang sama elo, udah ga usah dipikirin," balas Dewangga tulus."Malam ini masih mau jalan-jalan lagi, atau rehat di resort?" tanya Dewangga lagi."Lihat entar deh, gue mau sholat Maghrib dulu," ja
Ketika mendengar penjelasan Handoko tentang Dewangga, pria psikopat yang telah membunuh Darren Atmaja dengan alasan yang tidak masuk akal sehat, Hanzel merasa sangat khawatir."Mungkinkah dia yang menguntit Anne selama ini, Finn?" tanya Hanzel tiba-tiba.Semua orang yang berada di tempat itu tersentak. Jika benar laki-laki yang bernama Dewa itu begitu tega menghabisi keturunan Atmaja, bukankah Anne yang merupakan cucu Atmaja menjadi incarannya juga. Semua orang hampir memiliki kesimpulan yang sama seperti Hanzel."Ya Tuhan, kamu di mana, Ann?" gumam Hanzel frustasi.Hanzel sangat berharap semua ini hanyalah mimpi, tapi dia kini justru mengalami sesuatu yang lebih buruk dari sekedar mimpi buruk. Hanzel tampak begitu panik. Sepertinya, kekhawatirannya terhadap keselamatan Anne sudah ada di level bisa membuatnya gila."Aaarrrggghhhh."Airmatanya meleleh membasahi wajah tampannya.Kenapa sebesar ini ujian cinta kami, Tuhan?H