Share

51 || Rasa Tak Kasat Mata  

Aldebaran tengah berdiri di balkon teras lantai dua, menikmati udara malam dalam kesendirian. Embusan angin malam menembus pakaian Rara yang tidak cukup tebal. Dingin.

Suara tapak kaki seseorang menyentuh indra pendengaran, Aldebaran enggan untuk menoleh, dia tahu jelas siapa yang menghampirinya.

“What the hell you doing here?”

Aldebaran tidak menjawab, masih memandang rembulan yang begitu terang di singgasana.

“Aku merasa seperti berada di dunia fantasi. Kau benar-benar berada di dalam sana?” Kania memulai percakapan, memecah keheningan.

“Bukankah sudah jelas, apa kau masih meragukannya?” Aldebaran melirik sekilas, pandangannya kembali menatap bulan.

“It's hard to believe! That can't be.” Kania menghela napas pelan. “Bagaimana bisa jiwamu berakhir di dalam tubuh seorang gadis yang terpaut jauh usia denganmu?! Apa kalian memiliki hubungan yang spesial?”

“Kami tidak sedekat itu! Semua ini juga tidak masuk akal bag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status