Share

34. Kapan Kamu akan Menikah?

Adam bekerja keras untuk membuat Danau Kenanga menjadi tempat bisnis berbasis alam. Dia bahkan lupa akan segala hal, Ibunya selalu mengingatkan kesehatannya yang sudah berangsur baik.

”Jangan terlambat makan, Adam.”

Ibunya, Halimah. Sang Ibu tak pernah berhenti untuk mengingatkan Adam soal makan Adam. Halimah mengerti, kesibukan Adam saat ini dilakukan Adam juga untuk membuat dirinya bisa sepenuhnya lupa pada lukanya.

Adam kini seolah tersenyum untuk semua orang dan ingin bermanfaat bagi orang lain. Dia terus berupaya untuk membuat orang lain bahagia. Namun, Halimah menyadari bahwa Adam butuh seorang pendamping hidup.

Halimah tentu tidak akan selamanya bersama Adam. Suatu hari, Adam harus mendapatkan seorang wanita yang mampu mengerti dan memperhatikannya. Halimah juga hanya memiliki kebahagiaan berupa senyuman Adam. Jika meliha Adam bersedih maka hatinya seperti disayat-sayat dan terluka.

Senyuman Adam adalah semangat Halimah untuk mempertahankan hidupnya sebelum Tuhan memanggilnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status