Share

48. Ingin Menimang Cucu

Lelaki yang menyapa Adam adalah pemilik dari rumah makan sederhana di pinggir jalan tersebut.

”Benar Pak, ada apa ya?” Adam menjadi penasaran, lelaki itu mendekat dan berdiri di dekat meja dan di dekat mereka yang tengah duduk lesehan itu.

”Apakah anda Adam yang dulu memiliki airmata ajaib itu ya?” Lelaki itu terlihat makin sumringah wajahnya, seolah wajahnya menunggu jawaban dengan segera.

”Iya, saya orangnya pak. Dan, ini sahabat saya Syarif, dan ini Ibu saya bu Halimah.”

Lelaki itu mencoba mengingat, benar saja itu ibu Halimah dan juga Syarif yang dulu selalu menjaga para tamu rumah Adam yang ingin berobat dengan air ajaib yaitu air mata milik Adam.

Lelaki itu tersenyum, ”Saya adalah Firman Mas, saya adalah salah satu pasien anda saat itu. Saya belum sempat mengucapkan terima kasih kepada anda secara langsung karena saya belum sempat datang.”

Adam jadi tahu sekarang, siapa dia dan bagaimana dia mengenalnya. Adam pun menerima ucapan terima kasihnya dan tak perlu memikirkan soal yang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status