Share

55. Nestapa Keluarga

Naura masih saja memandangi foto dirinya dan suaminya di dinding ruang tamunya. Pandangannya masih saja samar, apakah selama ini suaminya itu, Sandi memang mencintainya atau dirinya hanya seperti sebuah barang yang bisa dibelinya?

Naura menekuri dirinya, tertunduk dan merangkul lututnya sendiri sambil menungkupkan kepalanya ke kedua lututnya. Bi Fatma datang dari dalam dan ikutan duduk di kursi ruang tamu itu, dia sudah biasa di rumah itu. Naura sudah dianggapnya sendiri sebagai puterinya.

”Non Naura tidak apa – apa?”

Naura mengangkat kepalanya dan memperhatikan bi Fatma. Dia tersenyum namun senyum itu mungkin terlihat kalau terpaksa. Bi Fatma pun tersenyum dan menyentuh tangan Naura dan membelainya.

”Sabar Non.”

Itulah nasehat dari bi Fatma, Naura juga menyadari ada satu kejanggalan. Beberapa hari yang lalu, datang beberapa orang ke rumahnya itu dan mendapati mereka melihat dan berkeliling sambil mengetuk pintu.

Naura menemui mereka dan menanyakan maksud mereka. Mereka mencari suamin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status