Share

Bab 114. Menebus Rasa Bersalah

Amel tersenyum tipis. Ia mendekat dengan berkas di tangannya. Wanita itu kemudian duduk di kursi di depan meja Regan.

“Bagian ini, Pak Regan.” Amel menunjuk pada satu paragraf. “Saya tidak yakin bagaimana cara menafsirkannya.”

Regan melihat lebih dekat. Tetapi Amel memanfaatkan momen itu untuk menatap Regan dari jarak dekat. Ia berharap kedekatan fisik ini akan membuat Regan lebih mudah digoda.

“Ini tentang proyek yang sedang berjalan. Angka-angka ini menunjukkan progresnya,” jelas Regan.

“Terima kasih, Pak Regan. Bapak sangat baik hati.”

Regan mengangguk tanpa banyak bicara. Ia berusaha mencari cara agar Amel segera pergi dari ruangannya.

Tetapi sebelum Regan bisa mengatakan sesuatu, telepon di mejanya berbunyi. Hal itu merupakan kesempatan bagus baginya.

“Maaf, saya harus mengangkat telepon ini,” ucap Regan.

Amel merasa kecewa. Tetapi ia tidak punya pilihan lain selain meninggalkan ruangan CEO itu.

Siang itu saat kantor sudah mulai sepi karena karyawan sedang beristirahat, Amel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status