Share

Bab 81. Satu Kamar Lagi

“Sebaiknya kita segera pulang, Reina. Perasaanku jadi tidak enak,” ajak Regan setelah menunggu beberapa menit lamanya di tempat itu.

“Pak Regan benar.” Mereka berjalan beriringan hingga ponsel Reina berdering. “Sebentar, Pak. Reina angkat dulu teleponnya.”

“Apa?” Reina merasa sedih setelah berbicara dalam telepon.

“Ada apa, Sayang? Siapa yang telepon?” tanya Regan khawatir.

“Ayah jatuh dan tak sadarkan diri, Pak. Sebaiknya kita segera ke rumah Ayah.”

“Baiklah, ayo!” Cepat-cepat mereka masuk ke dalam mobil.

Reina terlihat sangat resah. Ia takut Danny kenapa-napa.

“Kamu tenang, ya? Semoga ayah baik-baik saja. Aku yakin jika Ayah adalah lelaki yang kuat.”

Reina mengangguk lemah. Kini ia merasa sedikit tenang setelah Regan menyemangatinya.

Tiba di rumah Danny, Reina langsung berjalan cepat dan mengetuk pintu rumah di hadapannya.

Regan memang telah memberikan rumah yang layak kepada keluarga Reina. Seperti janjinya dulu saat menawari pernikahan kontrak kepada wanita itu. Hanya saja Reina
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status