Share

19

Matahari baru saja menyinari pagi. Sisa-sisa embun itu masih melekat di atas dedaunan. Embun-embun yang dingin menyentuh kulit dengan lembut. Suasana pagi yang sejuk, seolah tak ada duanya di waktu-waktu lainnya.

Sena memperhatikan sekitar, tidak ada orang. Ia mencari zona teraman dan ternyaman yang bisa ia lewati. Setelah menemukan akhirnya ia berdiri di sana.

Sena mulai menghembuskan nafasnya perlahan. Ia menikmati suasana udara pagi yang jarang ia temukan di kota. Sesekali ia memejamkan mata.

“Ke mana kau akan pergi?” Suara Azlan mengagetkan Sena yang kini berdiri di belakang tenda. Ia menatap Azlan menyebalkan, ia masih kaget di buatnya.

“Aku bertanya dan butuh jawaban.” Ujar Azlan lagi. Sena masih diam di tempatnya tak berniat menjawab. Pikirannya memikirkan hal lain, ia bahkan tidak mendengar ucapan Azlan. Azlan menyentikkan jarinya di depan Sena. Hal itu membuat lamunan Sena buyar seketika.

“Sejak kapan kau berdiri di situ?” Ujar Sena b

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status