Share

76. Putus atau Jangan?

Daffa pikir mendatangi orang tua Dea sore menjelang malam itu adalah keputusan yang paling tepat. Tapi mana tahu kalau bapak Dea memiliki penyakit jantung yang pada akhirnya membuat orang tua Dea harus dibawa ke rumah sakit.

CRAAASH!

Air keran mengalir deras sederas kecemasan yang menggunung di hati Daffa. Dia sudah sampai ke hotel penginapan yang disediakan Pak Camat, sedang cuci muka.

Beberapa kali menampar diri dengan dinginnya air, tetap saja rasa bersalah itu bersarang di matanya. Ketika ia menatap diri, bayang-bayang detik Pak Jhon jatuh pingsan menghantui tak henti-henti.

Keran dimatikannya, lalu tubuh tinggi tegap itu merosot lunglai. Daffa terduduk di lantai toilet hotel dengan tangan meremas rambutnya frustrasi.

"Ya Allah, tolong selamatkan bapak Dea ...."

Malam yang seharusnya menjadi malam kemenangan itu, ubah menjadi malam tragis yang mungkin akan menjadi kenangan paling buruk di sepanjang hidupnya.

Bukan membuat Pak Jhon mengalah dan merestuinya, justru keberanian Daffa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status