Share

Bab 22: Resepsionis Nakal

"Maaf, Mbak. Enggak dulu," tolak Kevin cepat. Hal itu membuat sang resepsionis terlihat kecewa dan agak marah.

"Oh, ya sudah." Resepsionis itu memasang tampang jutek di depan Kevin. Dia menyentakkan kunci kamar di meja dengan cukup kasar.

Kevin mengambil kunci kamarnya tanpa mengambil hati apa yang sudah terjadi. Dirinya langsung menuju kamar yang terletak di paling ujung koridor. Setelah itu dia mengunci pintu dan menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur.

"Ahhh, lelah sekali rasanya. Moodku sudah jelek sedari pagi, si Mbak resepsionis itu malah membuat moodku bertambah berantakan!" gerutu Kevin.

Bukan Kevin namanya jika dia tidak cepat berubah pikiran. Mood yang awalnya buruk, secepat kilat berganti menjadi lebih baik ketika dirinya menerima sebuah panggilan video.

"Wah, Nevia sudah telepon!" seru Kevin heboh.

Kevin sebelumnya memang sudah janjian dengan Nevia untuk melakukan panggilan video plus di pagi hari. Laki-laki itu kini sudah meloloskan pakaian yang melekat di tubuhnya.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status