21+ WAARNIG!
BABY BINALKU YANG SEKSI!-BALIK KE POV AUTHOR YA❤️-"Em itu...." jawab Rio gugup.Gendhis menutup mulut Rio dengan jari telunjuknya. Tanda bahwa dia tak ingin melanjutkan lagi pembicaraan ini. Dia tak ingin liburan ini ternoda hanya gara- gara masalah cinta. Dia benar- benar ingin menikmati semuanya hanya dengan kenangan indah tanpa ada perdebatan tentang cinta lagi."Yuk balik ke kamar," ajak Gendhis.Gendhis segera beranjak pergi dengan menggandeng tangan Rio. Kemudian membayar makan malam mereka dengan kartu Rio. Gendhis menggandeng tangan Rio dengan manja. Sampai di kamar Rio langsung menutup pintu kamarnya. Sejak tadi dia sudah menahan gejolak nafsunya melihat leher jenjang Gendhis dan payudara yang menggantung karena baju yang di kenakannya lumayan terbuka.Dia memeluk Gendhis dari belakang. Menciumi lehernya, kemudian membalikkan tubuh Gendhis. Mencium bibir Gendhis. Tangannya mengelus punggung Gendhis seolah- olah ingin memLINGKARAN API-BALIK KE POV AUTHOR YA❤️- "Mas, bangun! Sudah pagi," kata Gendhis menepuk pipi Rio berkali- kali."Jam berapa Baby?" tanya Rio."Jam enam lebih, mandio sana!" perintah Gendhis.Rio menurut perintah Gendhis. Dia segera mandi an bersiap."Pakai boxer aja, Mas!" kata Gendhis."Loh katanya suruh bersiap?" tanya Rio."Iya, tapi sarapan kita kali ini aku memilih konsep floating breakfast untuk sarapan berdua, makan di dalam kolam renang!" ujar Gendhis.Rio hanya tersenyum dengan ulah Gendhis. Memang dia wanita yang berbeda."Yuk kita ke kolam," ajak Gendhis mencopot handuk kimononya.Gendhis mengenakan baju renang warna pink dengan belahan dada rendah."Kita hanya dapat waktu sejam di sini, Mas!" lanjut Gendhis.“Dasar kamu itu ya! Kreatifnya kebangetan. Udah kayak honeymoon kita, Baby!" puji Rio. Staff villa datang sambil membawa satu nampan berisi sarapan mereka. Menu breakfast kali ini, cinamon roll, nasi udu
ADA CINTA DI KARIMUN JAWA-BALIK KE POV AUTHOR YA❤️-Ada cinta di pulau Karimun Jawa mungkin itu gambaran yang tepat untuk Gendhis dan Rio. Dua insan berlawan jenis yang sedang jatuh cinta dan kasmaran di atas penderitaan wanita lainnya. Tiga hari bersama membuat Gendhis sedikit banyak mengetahui tentang hidup Rio begitupun sebaliknya. Kisah cinta Rio dengan Via yang pernah kandas, alasan Rio tak mencintai Sifa, serta hal-hal lain yang tak di sukai Rio. Hari terakhir di Karimun Jawa setelah menyebrang ke Jepara Rio mengajak Gendhis di Mall lagi. "Kita ngemall di mana baby?" tanya Rio mengajak wanitanya itu berjalan- jalan sebagai reward dia telah menyenangkannya selama ada di Karimun jawa.."Di solo saja, Mas! Paragon ya," ajak Gendhis."Mengapa kau suka sekali ke sana?" tanya Rio heran karena selama mengenal gadis itu dia selalu hobi ke Solo dari pada ke Surabaya dan sekitarnya."Karena deket sama rumah, habis itu lengkap! Mulai outlet barang- ba
DI MANA KAMU, MAS?"-BALIK KE POV 1 SIFA YA❤️-Aku merasa rumah tangga ini sedang tak sehat. Mas Rio sering keluar kota dan menginap. Seperti hari ini dia akan pergi lagi ke Solo selama dua hari untuk bekerja di luar kota. Harusnya dengan Dimas, tapi qodarulloh Dimas sakit jadi mau tak mau Rio harus pergi sendiri.Untunglah Abah dan Umi berkenan mendampingiku semalaman untuk menginap sekalian mengantar Farhat, jadi aku tak usah kerumah Abah. Bukannya aku tak bersyukur dengan usaha Mas Rio yang semakin maju dan berkembang pesat. Rasanya waktu kami berdua semaki berkurang saja."Abi hanya pergi dua hari, kan?" tanyaku pada Mas Rio."Iya, Mi! Hanya dua hari, bukankah kamu yang menyiapkan bajunya," jawab Mas Rio.Entah mengapa sore itu aku begitu berat melepas kepergian suamiku untuk ke luar kota. Tak seperti biasanya. Saat Mas Rio hendak pergi aku membenahi kemejanya."Mas, aku tahu kau bukana hakku seratus persen! Kau adalah milik- Nya! Tapi jika
DARI PIGURA SAMPAI GELAS KACA-BALIK KE POV 1 SIFA YA❤"Mas Rio, Bah! Dia bersama wanita! Huhuhu," tangisku pecah di pelukan Abah.“Sabar ya Nduk, sabar, istigfar... Allah...Allah!” Abah memeluk sambil menangis juga.“Mas Rio, Ya Allah eling Mas, ingat! Kurang apa aku jadi istri sampai kau hati kau berlaku begini," keluhku dalam tangis.Aku merasa Allah tak adil. Mengambil suami yang begitu ku cintai. Aku merasa cobaan ini terlalu berat."Ya Allah, apakah tak bisa kau memberikanku cobaan lain? Apa dosaku Ya Allah!” teriakku sambil memukul dadaku yang terasa sesak.Mendadak kepalaku sakit dan pusing. Mataku berkunang- kunang serta pandangan kabur. Aku tak tau lagi apa yang terjadi. Saat bangun terlihat Abah dengan mata sembab duduk di samping ranjang sambil berdzikir, sedangkan Umi memijat kakiku.Hanya pusing yang aku rasakan, jam di nakas menunjukkan pukul tiga dini hari teringat belum sholat. Aku bangkit perlahan dan mengelus tangan Abah.
PUBER KEDUA?-BALIK KE POV 1 SIFA YA❤Aku segera membersihkan serpihan gelas dan membuat segelas coklat hangat. Lalu memilih membaca buku untuk mengalihkan pikiranku. Malam ini aku tidur sendiri, sempat aku melihat HP dan Mas Rio terlihat online. Aku segera menelponnya, tak di angkat. Aku menghubungi ke dua kalinya langsung nomernya tak aktif lagi."Kamu di mana, Mas? Ya Allah beri hamba petunjuk-Mu," doaku malam itu.Hari ke tiga, pagi hari Umi memberi kabar jika Farhat sakit demam lagi. Anak kami memiliki ikatan batin yang cukup kuat dengan Mas Rio. Entah apa yang sedang Mas Rio perbuat. Abah dan Umi menenangkan Farhat sampai pagi. Pikiranku sungguh kacau, aku memiliki firasat yang tak enak tentang suamiku. Bukannya aku mau berburuk sangka tapi semalam aku memang memimpikan sesuatu yang aneh dalam tidurku.Aku bermimpi melihat Mas Rio datang bersama seorang wanita, dia pergi meninggalkan aku dan Farhat yang terus berusaha memanggilnya. Mas Rio sempat
AKU TIDAK BODOH, MAS!-BALIK KE POV AUTHOR❤"Oh...itu mungkin tertinggal di mobil! Ya, di mobil! Nanti Abi cari ya," ujar Rio dengan gugup.Sifa hanya mengangguk tanpa menjawab lagi perkataan suaminya. Dia tak ingin suaminya bertambah dosa jika terus berbohong. Sifa melanjutkan kegiatannya mencuci baju. Sedangkan Rio kembali ke kamar untuk merebahkan badannya.Adzan magrib berkumandang, Rio terbangun."Tumben sekali Sifa tak membangunkanku," gumam Rio lirih.Dia segera bangun dan mandi. Lalu mengambil wudhu dan sholat di kamar. Setelah itu dia keluar, lampu teras dan ruang tamu sudah di nyalakan. Suara Sifa sedang bertilawah terdengar dari belakang. Rio memutuskan mengambil HPnya untuk mengirim pesan pada Gendhis.[Baby, kau lagi apa?]Send terkirim ke Baby Binal."Mungkin dia terlalu lelah dan tidur," batin Rio saat mendapati pesannya tak di balas. Rio memutuskan menonton televisi.Saat azan isya' berkumandang Rio segera mengambil air wu
NAFSU SUAMIKU JUGA BERBEDA!-BALIK KE POV 1 SIFA YA❤"Aku ingin kau menungging," perintah suamiku."Apa menungging?" tanya ku heran.Kenapa Mas Rio memintaku seperti itu, ini pertama kalinya seumur hidupku setelah menikah dengannya suamiku meminta posisi seperti itu. Aku tertegun menelan ludah kasar. Ingin rasanya menolak tetapi aku melihat sendiri dan sadar bagaimana tadi suamiku tidak menikmati hubungan ranjang kami."Cepatlah, Dek! Kalu kau tak mau ya sudah," ujar Mas Rio."Ya Allah maafkan jika ini sedikit menjijikkan, aku hanya ingin mengabdi dan menyenangkan suamiku," batinku dalam hati.Aku turun dari atas tubuh Mas Rio. Kemudian menungging seperti permintaan suamiku. Hal yang tak pernah terlintas di pikiranku seumur hidupnya. Saat menungging air mata ku menetes."Aku merasa sangat hina sekarang, padahal ini permintaan suamiku! Mengapa harus dengan posisi seprti ini, Mas," kataku dalam hati."Dek, lain kali kau potonglah rambut- r
MENGOREK INFO DARI MAYA!-BALIK KE POV AUTHOR YA❤"Maya rasa dia jauh berubah, Mbak!" kata Maya."May, apakah boleh jika aku bertanya sesuatu hal padamu tentang masa lalu yang di miliki Mas Rio?" tanya Sifa memberanikan diri.Sifa nekat menanyakan hal ini, walaupun dia sadar ini semua tak di benarkan dalam agama islam. Dalam hukum islam pertanya tentang masa lalu seseorang sangat di larang karena di takutkan mampu membuka aib orang lain. Padahal Allah sudah menutupinya atau orang itu sudah mencoba untuk berubah. Tapi rasa penasaran SIfa pada hubungan masa lalu suaminya mampu mengalahkan semua logikanya itu. Sehingga Sifa nekat berbuat hal seperti ini."Aku tidak berjanji akan menjawab semuanya, Mbak! Namun aku akan menjawab bila aku tahu saja apa jawabannya," jawab Maya.Untunglah dia sudah di wanti -wanti oleh Dimas agar tak pernah ikut campur dan mengurusi rumah tangga orang lain terutama Rio. Dan dia juga sudah tahu ilmu di kajian yang sering dia ikut