"Nona, coba lihat di sebelah sana!" Yunxi menunjuk satu arah. Di tempat itu, ada tanaman yang telah ditebang. Ada beberapa burung yang jatuh terkapar di bawahnya. "Mereka terbakar!" seru Xue sambil membelalakkan mata. Getah tanaman Hogweed Raksasa masih menetes berjatuhan mengenai beberapa ekor burung yang terjatuh di tanah. Mereka semua terlihat mengerikan dengan luka lepuh dan terbakar."Apakah ada orang yang sudah mendahului kita?" tanya Xin Qian waspada.Empat orang itu mengedarkan pandangan dengan penuh kewaspadaan tinggi. Bisa dipastikan, tanaman ini belum lama ditebang. Seharusnya bau dari getah ini sudah membuat beberapa burung ini keracunan.Suasana masih begitu sepi. Tak ada pergerakan apapun yang mencurigakan."Mungkin mereka sudah lebih dahulu menuju Lembah Krisan Dewa. Apakah Yan Qing Cheng curang? Kenapa ada orang yang datang terlebih dahulu? Seharusnya kita menjadi orang yang pertama datang." Xuan Yuan merasa begitu marah. Bagaimana mungkin ucapan seorang Tetua Pergu
Selepas berhasil melintasi sungai yang dipenuhi ikan piranha, mereka melanjutkan perjalanan menuju ke Lembah Krisan Dewa. Empat orang itu berjalan selama lebih dari tiga puluh menit tanpa ada rintangan apapun. Kendati demikian, mereka tidak menurunkan kewaspadaan sama sekali. Dua kali mendapatkan jebakan, mana mungkin mereka masih begitu bodoh."QianQian, apa kamu lapar? Bagaimana jika kita berhenti sejenak?" Xuan Yuan berkata lembut.Mereka berada di lembah yang begitu indah. Di depan sana, ada lautan tanaman bunga warna-warni yang menghadang. Ditambah dengan langit biru menghias membaur dengan matahari senja, seperti sebuah skesa di dalam kanvas kehidupan. Pemandangan itu terlihat begitu indah memanjakan pandangan mata."Hari telah senja, entah masih ada rintangan apa lagi yang menghadang di depan sana." Xin Qian mendengus. Perjalanan menuju Lembah Krisan Dewa ternyata tidak sesederhana apa yang dibayangkannya. Mereka dihadang dengan jebakan mematikan. Seharusnya, semakin dekat de
"QianQian, kita akan mengambil rute memutar." Xuan Yuan telah membuat keputusan. Berdasarkan pemahamannya pada peta yang diberikan Yan Qing Cheng, ada jalan lain untuk keluar dari tempat ini. Tadinya, Xin Qian akan mencari tanaman herbal untuk menghindari sengatan lebah. Namun, mendengar keputusan Xuan Yuan, dia memilih untuk mengikuti.Meski memutar lumayan jauh, selagi itu bisa keluar dari tempat ini, itu sudah cukup baik.Setelah satu jam berjalan, mereka akhirnya sampai di pinggir telaga. Sesuai dengan arahan peta, ini adalah tempat yang mereka cari.Sebuah telaga dengan bebatuan besar yang tepat berada di tengah-tengahnya."Lihat, apakah itu yang bernama Bunga Krisan Dewa?" tanya Xin Qian bersemangat. Setelah sehari semalam melakukan perjalanan. Akhirnya sampai juga di tempat ini."Benar, seharusnya itu yang disebut dengan Bunga Krisan Dewa itu."Tanaman Bunga Krisan Dewa tumbuh tepat berada di tengah telaga. Di atas bebatuan itulah berdiri tegak tanaman bunga yang disebut Bunga
Gadis itu menoleh. Wajah pria itu penuh harap ingin mendapatkan jawaban. Dia menghela napas tak berdaya. Tak punya pilihan lain kecuali memberitahu. "Aku akan mencoba menghipnotis buaya itu." Xin Qian menjawab seraya menatap Xuan Yuan. "Hipnotis?" Ilmu ini sudah biasa digunakan sejak zaman kuno. Seharusnya mereka mempunyai nama lain yang berbeda. "Aku akan bicara dengannya." Xin Qian tidak mempunyai kesabaran menjelaskan dengan pembicaraan panjang lebar. Dia hanya bisa mengatakan secara singkat."Nona Xin Qian, Anda juga bisa bicara dengan binatang? Waaah, ini sangat hebat sekali!" Xue melonjak girang. Semua kemampuan yang dimiliki wanita ini sangat mencengangkannya.Semakin mengenal Xin Qian, semakin banyak kejutan yang mereka dapatkan. Dulu, mereka hanya tahu bahwa gadis ini bisa membuat senjata surgawi. Lalu, dia bisa menyembuhkan Pangeran Ketiga yang terinfeksi racun kutukan serigala. Sekarang, dia bisa bicara dengan binatang. Yunxi hanya melirik Xin Qian dengan wajah rumit. D
Di balik topeng perak, Ye Tian melirik Xuan Yuan acuh tak acuh. Tak peduli dengan kemarahan Xuan Yuan yang sudah di ubun-ubun. Dia malah berkata dingin."Memangnya aku salah apa? Apa tidak boleh jika aku membalas budi Qian'er yang sudah memberiku penawar racun? Bisa dibilang, hidupku hari ini berkat pemberiannya. Aku sedang bernasib sial atau tidak, itu sama sekali tidak ada hubungannya denganmu!" Xuan Yuan menggerakkan gigi penuh amarah. Bagaimana bisa dia berjumpa dengan seorang pria tidak tahu malu seperti ini? Sudah tahu bahwa Xin Qian adalah wanitanya, dia masih saja merayunya. Benar-benar cari mati.Tanpa banyak bicara, Xuan Yuan bergerak untuk menyerang Ye Tian. Pertarungan sengit tak bisa dihindari. Dalam waktu singkat, mereka telah bertukar jurus. Tubuh keduanya berkedip-kedip saling serang dan menghindar. Baik Ye Tian maupun Xuan Yuan, keduanya bertarung dengan sekuat tenaga dan mendominasi.Sejenak, Xin Qian menatap keduanya dengan linglung."Apa kalian berdua sangat bodoh
SPM - Part 36b. PenyergapanDewa Perang Da Liang yang begitu mendominasi di medan perang, bisa begitu patuh di depan Xin Qian. Jangan-jangan, gadis itu juga menguasai ilmu menjinakkan manusia galak.Meski merasa sangat aneh, Xue dan Yunxi hanya bisa menonton tanpa berani ikut campur. Lagipula, mereka hanya pengawal pribadi.Ye Tian merasa kesal menonton pemandangan itu. Sejak kebersamaan malam itu dengan Xin Qian, wajah cantik Xin Qian selalu terbayang di pelupuk mata.Sekarang, dia malah harus menyaksikan gadis favoritnya dipeluk oleh orang lain. Mana mungkin dia bisa menahan rasa cemburu."Qian'er, aku akan pergi dulu. Kelak, saat kita berjumpa lagi. Aku akan membawamu pergi dari orang itu. Ha-ha-ha." Setelah mengatakannya, Ye Tian telah menghilang dari pandangan mata.Xuan Yuan hanya bisa menggertakkan gigi penuh amarah. Jika bukan karena Xin Qian yang menahannya, dia akan membunuhnya hari ini."Baiklah, mari kita kembali!" ajak Xin Qian bersemangat. Entah kenapa dia merasa tidak
"QianQian, kalau begitu aku ucapkan selamat, karena kamu berhasil mendapatkan Bunga Krisan Dewa. Kelak, tidak ada yang bisa meracunimu." Xuan Yuan tersenyum puas. "A Yuan, aku tidak menginginkannya. Bunga ini akan lebih bermanfaat jika kamu yang mengkonsumsinya." Xin Qian menatap Xuan Yuan antusias."Baiklah, kalau begitu kita akan memakannya bersama." Mana mungkin Xuan Yuan tega mengambil keuntungan dari Xin Qian. Wanita ini telah kelemahannya. "Aku menyimpannya di sini supaya tetap segar." Xin Qian menunjukkan sebuah tabung pada Xuan Yuan. Xin Qian menyimpan Bunga Krisan Dewa ke dalam sebuah tabung kedap udara yang dibawa oleh Xin Qian dari dunia modern. Di mata tiga pria itu, botol yang dibawa Xin Qian ini sangat unik."QianQian sangat pintar. Aku bangga padamu." Xin Qian tersenyum manis."Kamu harus hidup dengan baik, aku baru akan puas." Xin Qian berkata penuh perhatian. Sudah bersama sekian lama dan menghadapi hidup dan mati bersama, Xin Qian merasa tidak rela jika pria ini cel
Di antara belasan pria berbaju hitam itu, hanya ada tiga pria yang tidak menutupi wajahnya. Wajah dua di antaranya sangat familier bagi Xin Qian.Tanpa sadar, dia mengungkapkan peristiwa di malam itu. Dua pria itu seketika memperhatikan Xin Qian dengan seksama. "Tidak disangka, bisa berjumpa lagi dengan Nona Xin Qian di sini. Namun, kali ini kamu tidak akan bisa melepaskan diri dari kami." Salah satu pemuda itu tersenyum miring ketika melihat Xin Qian.Samar-samar, dia mengingat kejadian di malam itu. Jika bukan karena diselamatkan oleh seorang pendekar bertopeng perak, Xin Qian sudah pasti mati di tangannya."Yihan, apa kamu mengingatnya?" Pria yang dipanggil Chen Yihan seketika berbinar saat mengenali Xin Qian. Malam itu dia mengira Xin Qian adalah seorang tuan muda. Jika bukan karena Ye Tian mengatakan bahwa dia adalah seorang gadis, mereka tidak menyadarinya."Xiaoming, dia ... dia orang yang di malam itu. Aku mengingatnya," sahut Chen Yihan.Wang Xiaoming mengangguk. Meskipun m