Share

HARAPAN ARUNA

HARAPAN ARUNA

"Ekhm! Oh maaf bolehkah saya pergi ke toilet Nyonya Lina?" tanya Aruna.

"Oh iya silakan," kata Nyonya Lina sambil meminum minuman yang ada di depannya, welcome drink.

Di sisi lain Dion melirik sekilas dengan ujung matanya. Dia menangkap kepergian Aruna. Tepat seperti yang sudah di perintahkannya. Aruna memang masih seperti lima tahun lalu. Selalu cekatan dan seperti yang di inginkan oleh Dion.

"Apakah yang terjadi malam itu? Hingga membuatmu pergi dari sisiku, Aruna?" batin Dion dalam hati.

"Pak Dion," panggil Sheila melihat sekilas Dion melamun.

"Oh iya, Maaf Bu Sheila, saya hanya berpikir pekerjaan kantor yang belum selesai. Sepertinya Bu Sheila suka di tempat cafe resto ini? Tak ada pilihan lain?" tanya Dion mengalihkan pembicaraan.

"Maaf, apakah Pak Dion kurang nyaman?" tanya Seila. Dion hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

"Ta masalah," sahut Dion.

"Lebih tepatnya saya suka Cafe ini karena lenngkap dengan resto dan ruang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status