Share

Bab 64 Ajakan demi Ajakan

Sandra memarkir sepedanya di dekat selokan. Saat itu selokan mengeluarkan bau tidak sedap yang menyengat. Matari yang berada di belakangnya bahkan sudah menutup hidungnya sejak tadi sebelum masuk ke area parkir motor.

“Oh iya, satu lagi, soal dia nggak akan jadian sama mantannya sahabatnya, kita liat aja besok-besok, bener nggak tuh omongan?! Mungkin dia ngejodohin lo sama Arai sebagai salah satu bentuk gengsi dia karena nggak bisa bikin Davi sama lo balikan. Perasaan bersalah mungkin ada, tapi entahlah, kalo anak-anak sultan gitu, kadang suka nggak bisa dipegang omongannya! Kebanyakan diajarin apa-apa diselesain sama duit!” kata Sandra tiba-tiba.

“Iya, iya, San. Thank you sarannya, tapi nggak diomongin pas di sini juga kali!” timpal Matari sambil mengunci sepedanya dengan rantai yang dibawanya.

Sandra menoleh ke kanan dan ke kiri, sedikit merasa bersalah. Untungnya tak ada satupun yang mereka kenal saat itu.

“Takut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status