Share

Bab 54 - Dendam

Dengan susah payah Fathur menahan dirinya agar tak kebablasan, Fathur pun mencium kening Ara sangat lama. Lalu dia ikut berbaring di samping Ara, memeluk nya dengan erat.

"Seperti ini saja, ini lebih baik. aku merindukanmu, Ara." Lirih Fathur.

Ara tersenyum, meski dia bingung dengan sikap Fathur, tapi dia membalas pelukan itu, dia pun merasakan kenyamanan yang luar biasa, Ara membenamkan dirinya di dada Fathur. Rasanya, Ara ingin terus dalam pelukan Fathur.

Fathur menarik nafas dalam-dalam, hawa panas kian menjalar ke tubuhnya, tapi dia tak ingin menyakiti Ara, meskipun Ara tak akan keberatan tapi Fathur tak ingin melanggar batasan-batasan yang ada.

Gegas, Fathur melepas pelukan itu, dia ke kamar mandi, membasuh wajahnya dan membiarkan air mengalir tepat di atas kepalanya.

Setelah reda dan tenang, Fathur keluar dari kamar mandi, terlihat makanan sudah siap.

"Lama amat di kamar mandi, Bang. Duduk dulu, yuk. Makan biar kuat." Canda Ara menyipitkan matanya.

Fathur hanya tertawa kecil,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status