Share

Naluri Ular

Angin malam yang dingin berembus turun ke rumah warga masing-masing, termasuk pula ke kediaman Andra dan Kanaya. Tanpa mereka berdua sadari, sisa kulit Nay yang berganti terbang melalui celah jendela.

Kulit yang mengering itu terus menjauh dari desa Bukit Buas dan terbawa angin ke satu tempat. Kemudian jatuh di air terjun dan terbawa angin lagi hingga terdiam di atas hamparan batu hitam.

Bukan batu, melainkan dia adalah seekor ular besar berwarna hitam. Bukan ular biasa juga, tetapi mampu mengubah wujudnya menjadi manusia biasa.

“Kulit ular betina.” Ular itu berubah menjadi seorang lelaki dengan pakaian serba hitam. Usianya jauh lebih tua dari Candramaya.

“Cantik, wangi, kulit yang halus, dan ganas.” Siluman itu menelan sisa kulit Nay yang membuat pupil matanya terus membesar. Ia merasa panggilan itu merupakan ajakan memasuki musim kawin bagi makhluk berjenis melata, tak lama lagi.

“Tunggulah, aku datang memenuhi panggilanmu. Siapa pun kau, Cantik, aku pasti akan mendapatkanmu.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status