Share

Bab 13

"Deon, katakan sejujurnya, apakah kamu yang melakukan ini semua?"

Luna mengerutkan kening dan berkata, "Aku tahu kamu kesal terhadap Pak Gomez karena kejadian pagi ini, tapi kamu nggak boleh menyelesaikan masalah menggunakan cara kasar."

Deon tercengang. Dia tidak menyangka bahwa Luna malah salah paham dan memilih untuk memihak orang lain, padahal Deon melakukannya demi membela Luna!

Merasa putus asa, Deon tertawa pahit dan bertanya, "Jadi, kamu nggak percaya padaku? Yah, kalau Bu Luna menganggap bahwa aku adalah dalangnya, maka akulah dalangnya!"

Tak peduli penjelasan apa pun yang Deon berikan, para dewan direksi ini tidak akan pernah memercayai ucapannya.

Jantung Luna tiba-tiba berdetak kencang. Dia berkata, "Aku nggak bilang dalangnya pasti kamu, aku hanya menanyakan sebuah pertanyaan."

Beberapa pengikut Julian langsung berseru, "Orang ini benar-benar nggak sadar diri! Kamu pikir kamu siapa? Lancang sekali kamu berbicara seperti itu kepada Bu Luna? Bu Luna, kambing hitam ini harus dipecat!"

Harlan juga menunjukkan ekspresi jijik dan berkata, "Bu Luna, kuharap kamu bisa memberikan penjelasan mengenai hal ini. Kamu nggak akan membiarkanku dicerca tanpa alasan, bukan?"

Harlan diam-diam bertukar pandang dengan Gomez sambil tersenyum, tampaknya mereka memahami pemikiran satu sama lain.

Ekspresi Luna yang tadinya dingin berubah menjadi bingung.

Faktanya, sebagian dari dirinya tidak ingin percaya bahwa pelakunya adalah Deon.

Akan tetapi, semua orang di sini bisa melihat dengan mata kepala mereka sendiri bahwa dia telah memukul seseorang. Selain itu, Deon tidak memiliki bukti nyata untuk membuktikan bahwa dia tidak bersalah.

Kalau dia membela Deon, dia pasti akan menjadi sasaran kritik publik.

Di posisinya saat ini, banyak hal yang harus Luna pertimbangkan.

Pada saat inilah, Suzie yang dari tadi berdiri diam di samping tiba-tiba berkata, "Pak Gomez, kamu bilang kamu melawan dan melumpuhkan para preman itu? Tapi, dengan kondisi tubuhmu sekarang, apakah kamu cukup kuat untuk melumpuhkan beberapa orang sekaligus? Bu Luna, menurutku situasi ini sangat mencurigakan."

Setelah Suzie menyatakan analisanya, Luna menyadari sesuatu dan berkata dengan nada dingin, "Benar! Pak Gomez, kudengar kamu terengah-engah bahkan saat menaiki tangga. Apakah masuk akal kalau kamu mampu melumpuhkan beberapa orang pria kekar sekaligus?"

Setelah Suzie menyatakan analisanya, Luna menyadari sesuatu dan berkata dengan nada dingin, "Benar! Pak Gomez, kudengar kamu terengah-engah bahkan saat menaiki tangga. Apakah masuk akal kalau kamu mampu melumpuhkan beberapa orang pria kekar sekaligus?"

Gomez terdiam sesaat.

Julian berseru, "Itu nggak membuktikan bahwa Tuan Harlan menghasut Pak Gomez untuk menyerang Deon! Luna, Tuan Harlan adalah pelanggan besar bagi grup kita. Apakah kamu akan memilih berselisih dengan Tuan Harlan karena seorang anak magang? Seharusnya kamu langsung memecatnya saja!"

Luna mengerutkan kening dan berkata, "Aku akan menyelidiki masalah ini lebih lanjut, aku nggak perlu diedukasi tentang cara menyelesaikan masalah."

"Untuk saat ini, keduanya sama-sama akan diberikan hukuman yang sesuai. Pak Gomez diskors selama sepuluh hari, sedangkan gaji Deon akan dipotong setengah bulan. Itu saja."

"Bagi siapa pun yang berani mengungkit perihal pecat memecat lagi, aku nggak akan segan memecat kalian!"

Mendengar nada dingin Luna, semua orang di sana mau tak mau terdiam.

Raut wajah Harlan semakin kusut. Dia membatin, 'Sialan! Lain kali, aku nggak akan membiarkan bajingan itu lolos! Namun, nggak apa-apa. Setelah hari ini, Luna akan menjadi milikku! Itulah yang terpenting!'

Harlan menatap Luna yang cantiknya luar biasa dengan tatapan serakah, layaknya seorang psikopat.

Ketika Deon mendengar keputusan Lun, dia berbalik dan pergi sambil berkata, "Nggak masalah, asal kamu bahagia saja!"

Sekarang, tidak ada lagi yang ingin dia sampaikan kepada Luna!

Dia tidak menyangka bahwa Luna dengan mudah kehilangan rasa percaya terhadapnya, yang merupakan hal paling mendasar dalam sebuah hubungan. Deon benar-benar kecewa!

Luna mengerutkan kening dan berbisik, "Lihatlah betapa cerobohnya dirinya. Di pagi hari dia memukul seseorang, lalu menimbulkan masalah lain lagi di sore hari. Dasar pria nggak berguna! Kalau bukan berkat aku, dia pasti sudah dipecat dari dulu. Benar-benar nggak tahu berterima kasih."

Suzie menatap punggung Deon dan berbisik kepada Luna, "Luna, menurutku ada sesuatu yang mencurigakan. Bahkan, ada kemungkinan kamu telah bertindak nggak adil terhadap Deon."

Luna mengusap pelipisnya dan berkata, "Zie, pikiranku sedang kacau, tolong jangan menambah beban pikiranku. Kita bicarakan saja nanti."

Saat ini, dia paling mementingkan membicarakan proyek dengan Harlan dan tidak punya waktu untuk bersantai.

Suzie tidak patah semangat. Setelah kejadian di kamar mandi ini, dia menjadi semakin penasaran tentang Deon. Pada akhirnya, dia sengaja mencari alasan untuk pulang kerja lebih awal.

Tak lama kemudian, sebuah Rolls-Royce Phantom besar berhenti di depan gedung kantor Grup Lixon.

Seorang pria tua yang mengenakan jas keluar dan berkata, "Nona, mari berangkat."

Suzie masuk ke dalam mobil sambil menunjuk ke arah Deon yang berada tidak jauh dari situ, lalu berkata, "Paman Yoshi, tolong buntuti pria yang mengendarai skuter listrik di depan itu."

Setelah pulang kerja, Deon merasa sangat tertekan.

Karena itu, dia menyewa skuter listrik dan berkendara ke pasar barang antik setempat. Di pasar tersebut terdapat banyak intelijen mafia berkedok pedagang. Siapa tahu, mereka bisa memberinya petunjuk tentang Organisasi V.

Namun, setelah bertanya-tanya, Deon tidak berhasil menemukan petunjuk apa pun. Lagi pula, Organisasi V merupakan sebuah organisasi mafia terbesar di luar negeri, jadi mencari informasi tentang mereka tentu tak gampang.

Tanpa sadar, Deon tiba di sebuah kios judi batu yang sangat ramai.

Taruhannya bukan sekedar batu giok biasa, melainkan batu karang api mentah kualitas terbaik.

Batu ini adalah sejenis batu giok yang berharga, yang konon bisa digunakan sebagai obat dan mengusir roh jahat. Akan tetapi, harganya sangat mahal dan menjual batu jenis ini pun jauh lebih menguntungkan daripada menjual batu giok biasa!

Di antara berbagai batu karang api, jenis yang paling berharga bernama Karang Api Nyala Abadi. Kabarnya, batu ini pernah dilelang dengan harga setinggi langit!

Deon juga ikut serta menonton. Ada beberapa orang yang berjudi batu, tetapi mereka hanya datang untuk bermain-main, jadi mereka hanya menghabiskan puluhan juta.

Namun, ada seorang pria botak yang mengenakan rantai emas tebal dan sedang berjudi secara gila-gilaan. Dia bahkan menghabiskan ratusan juta tiap putaran!

"Keluarkan sepuluh biji batu kualitas tinggi, tiga puluh biji batu kualitas menengah dan seratus biji batu kualitas rendah!"

Sambil berbicara, pria botak itu mengeluarkan segepok uang.

Namun, hasilnya sia-sia. Dia bahkan tidak berhasil menemukan sepotong pun batu karang api yang paling umum. Dia akhirnya berkata dengan tidak sabaran, "Apa-apaan toko ini? Aku sudah menghabiskan lebih dari 4 miliar, tapi aku nggak menemukan satu pun batu karang api!"

"Tuan, Anda tentu tahu bahwa berjudi batu sangat bergantung pada keberuntungan. Kemungkinan menemukan batu karang api dari sebuah batu mentah berkualitas tinggi saja hanya 0.1%."

Pemilik kios kembali tersenyum dan berkata, "Tapi, kami punya batu mentah kualitas terbaik dengan warna yang sangat indah. Konon, kemungkinan menemukan batu karang api dari batu ini mencapai 10%! Hanya saja, harganya agak mahal, yaitu sekitar 20 miliar ...."

Orang-orang di sekitarnya menghela napas. Meskipun persentasenya lebih besar, 20 miliar tetap saja terlalu mahal!

Namun, pria botak itu tidak peduli. Dia melambaikan tangannya sambil berkata, "Dua puluh miliar nggak ada apa-apanya bagiku! Keluarkan saja batu itu dan perlihatkan isinya padaku."

Setelah itu, dia pun mengeluarkan uang sebanyak 20 miliar.

Pemilik toko itu langsung kegirangan dan memerintahkan bawahannya untuk mengeluarkan batu mentah kualitas terbaik. Siapa pun bisa melihat bahwa kualitasnya memang berbeda, bahkan melihatnya saja membuat orang-orang di sana takjub.

Namun, tak ada seorang pun di sana yang menyadari kilatan licik di mata pedagang tersebut.

Pejudi amatir sepertinya sangat gampang ditipu. Kali ini, aku akan meraup keuntungan besar.'

Pria botak itu melambaikan tangannya dan berkata, "Pak, cepat buka batunya!"

"Tunggu!"

Seseorang tiba-tiba berkata, "Jangan mau dibohongi begitu saja. Batu mentah kelas atas itu palsu."

Sungguh pernyataan yang berani!

Apa? Batu mentah kualitas terbaik ini palsu?!

Semua orang terkejut dan menatap Deon dengan ekspresi tertarik.

Deon menunjuk sebuah batu hitam legam yang sudutnya berkarat sambil berkata, "Tapi, kurasa batu yang satu ini lumayan."

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Kadek Kin Parnata
Mantap bos luna ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status