Pada dasarnya Luna adalah orang yang sombong dan dingin, serta tidak suka mengumumkan hari ulang tahunnya kepada orang lain.Bahkan Suzie sahabatnya pun tidak pernah diberitahukan.Karena Luna takut menua.Ulang tahun berarti dia satu tahun lebih tua.Alhasil, dia jarang mengadakan pesta ulang tahun. Lambat laun dia sendiri pun tidak ingat lagi hari ulang tahunnya."Tapi nggak masalah. Dengan begini, setidaknya nggak akan ada yang tahu kalau aku sudah berusia 28 tahun secepat ini!"Luna menghela napas perlahan, 28 tahun.Meskipun terawat dengan baik dan terlihat seperti gadis berusia 20-n, Luna tahu betul kalau dia tidak lagi muda.Entah mengapa Luna tiba-tiba merasa kesepian dan melihat ke arah ruangan kosong setelah menerima pesan ucapan selamat ulang tahun ini.Ternyata ...."Sial! Ternyata aku agak merindukan pria itu!"Luna ingin mencari lubang di lantai dan merangkak masuk. Ini terlalu memalukan.Luna adalah seorang lulusan bermartabat dari luar negeri dan CEO Grup Lixon, tetapi
"Sialan!"Luna bergegas menutup wajahnya dengan tisu, lalu menghentakkan kakinya dengan marah dan berkata."Ternyata aku menangis untuk bajingan itu! Luna, kapan kamu menjadi begitu rendah!""Cepat hapus air matamu dan bergembiralah! Kamu adalah wanita yang ditakdirkan untuk berdiri di puncak! Kamu nggak butuh pria!"Luna mengangkat dagunya seolah telah kembali menjadi Ratu Gunung Es yang meremehkan segalanya lagi.Kesepian adalah bumbu terbaiknya."Sekarang tidurlah! Lupakan semua kekhawatiran hari ini! Besok kamu akan terlahir kembali setelah bangun!"Setelah mengatakan itu, Luna kembali ke kamarnya untuk menghapus riasan dan mencuci muka.Akan tetapi, saat ini bel berbunyi di pintu."Nona Luna, aku petugas hotel. Hari ini adalah peringatan 30 tahun berdirinya hotel. Setiap penghuni bisa mendapatkan hadiah yang indah! Aku datang untuk mengantarkannya kepadamu!"Luna berkata dengan santai, "Oke, terima kasih. Tinggalkan saja di depan pintu. Nanti aku akan mengambilnya."Orang tersebut
Luna selesai menangis dan perlahan berhenti sebelum berkata dengan suara tercekat."Seingatku aku nggak pernah memberitahumu hari ulang tahunku, kok kamu bisa tahu?"Deon berkata sambil tersenyum."Apa kamu lupa CV indahmu tergantung di tempat paling mencolok di perusahaan? Aku melewatinya setiap hari. Nggak peduli seberapa buruk ingatanku, aku akan selalu mengingatnya, 'kan?""Ditambah lagi meskipun aku melupakan hari ulang tahunku sendiri, aku nggak bisa melupakan hari ulang tahun wanita tercintaku, 'kan?"Luna menangis lagi dan membenamkan diri ke dalam pelukan Deon.Baru sekarang Luna menyadari dia tidak peduli dengan hari ulang tahunnya. Dia hanya ingin diingat oleh beberapa orang penting!Deon tersenyum dan tidak berkata apa-apa.Dia sendiri juga hampir melupakan hari ulang tahun Luna.Untung saja apa yang terjadi di Hotel Fendo hari ini membuatnya tiba-tiba teringat akan hal itu. Setelah itu, dia langsung meminta Fendo untuk membantu dan memesan kue mewah ekstra besar.Setelah L
Sudut bibir Deon agak melengkung.Dia tidak takut dengan tekanan. Tekanan yang dia hadapi di Provinsi Xino jauh lebih besar daripada yang dia hadapi saat ini.Justru karena apa yang disebut situasi putus asa inilah memaksa orang terkuat di muka bumi ini keluar hanya dalam waktu tujuh tahun.Raja Gangster dari Provinsi Xino."Setiap masalah harus diselesaikan satu per satu. Mari kita mulai dari ... Kelompok Lagon."Deon melakukan panggilan telepon.Liana yang sudah beberapa hari tidak terlihat muncul sesuai perintah."Raja Gangster!"Liana berlutut dengan satu kaki."Ceritakan padaku tentang gosip yang kamu dengar di ibu kota provinsi belakangan ini," kata Deon dengan tenang.Liana adalah dewa perang dan pengaruh serta jaringannya cukup berkembang di ibu kota provinsi.Ini bisa memberinya banyak kabar.Liana berkata dengan serius."Mulai kemarin, konsorsium besar di Provinsi Hollow sepertinya berniat memutuskan hubungan dengan Sembilan Klan Kultivasi Terbesar dan keluarga kaya yang terl
Saat berada Kasino New Sun.Deon dan Geraldo tidak sengaja bertemu dan menjadi saudara angkat.Deon juga memberikan Kasino New Sun kepada Geraldo dengan murah hati, kemudian Geraldo juga membalas budi dengan membantunya membereskan masalah pemakaman ayahnya."Aku cuma nggak menyangka sesuatu akan terjadi saat Geraldo pergi ke ibu kota provinsi kali ini!"Pupil mata Deon gemetar, "Aku nggak bisa cuma duduk diam dan mengabaikan masalah ini."Liana berkata dengan pengertian."Aku mengerti. Aku akan menelepon pemerintah provinsi dan meminta mereka membebaskannya!"Awalnya Liana mengira bahwa dengan reputasinya sebagai Dewi Perang, pemerintah provinsi tidak akan berani mengabaikannya.Alhasil, sekretaris jenderal pemerintah provinsi menolak dengan tegas, "Kita bisa membicarakan hal lain, tapi nggak dengan masalah ini!"Liana sangat marah dan berkata, "Panggil ketua provinsimu! Beraninya kamu seorang sekretaris jenderal kecil berbicara dengan nada seperti itu kepadaku!""Dewi Perang Liana, p
Ah!Dewi Perang Liana yang biasanya kalem pun terdiam ketika mendengar rayuan romantis itu.Wajahnya merah padam.Liana berkata dengan gagap, "Aku ... aku ...."Deon tertawa geli, lalu berujar,"Aku bercanda! Kamu masih serius seperti dulu!"Liana menundukkan kepala dengan malu. "Maaf!"Melihat wanita montok di depannya, Deon teringat akan masa dulu ketika Liana menjadi pelayannya.Beberapa kali ada kontak fisik yang tidak disengajakan di antara mereka. Deon terdorong untuk mengambil tindakan selanjutnya.Namun, Deon menahan dorongan itu.Pengalaman pertama Raja Gangster harus diberikan pada wanita yang patut dia cintai untuk seumur hidup!Menurut Deon, Liana hanya seorang wanita polos dan romantis yang mengaguminya, bukan cinta sejati yang Deon nanti-nantikan."Sudah, kamu pulang dulu. Aku bisa atasi masalah ini sendirian, nggak perlu kamu urus."Deon berkata demikian dengan tenang.Liana memegang pipinya yang panas dan mengangguk, lalu buru-buru pergi, seperti gadis remaja yang diusi
"Hah? Keponakan Pak Heri?"Satpam itu tercengang. Lalu, dia memegang pipinya dan buru-buru meminta maaf."Maaf, maaf, Nona Mira. Aku baru masuk kerja, nggak tahu aturan!"Walau hanya satpam, mereka adalah satpam kantor pemerintah provinsi! Jadi, mereka selalu berbicara dengan nada tinggi.Itulah mengapa satpam itu congkak!Namun, mereka tipikal penjilat! Mereka akan bersikap rendah diri di depan orang kuat.Satpam yang lain dengan hormat mempersilakan mereka masuk."Terakhir kali Nona Mira datang dengan Pak Murray, sepertinya baru berumur 10 tahun, ya? Cepat sekali sudah jadi dewasa!"Mira tersenyum ramah dan bertanya, "Paman Heri baik-baik saja, 'kan?""Pak Heri baik-baik saja. Aku lapor dulu!"Satpam itu bergegas pergi.Deon berucap dengan kaget, "Kelihatannya kepala provinsi ini akrab denganmu.""Lumayan. Saat aku masih kecil, ayahku hanya pejabat kecil di ibu kota provinsi dan sering pergi ke kantor pemerintah provinsi. Aku selalu ikut."Mengungkit hal ini, Mira berkata untuk pamer
Sawi rebus, bola daging goreng, hati dan ampela, nasi tim ikan, teripang asam manis ....Pada dasarnya, semua itu hanya dapat dilihat di televisi!Setiap masakan bernilai setidaknya gaji dua bulan Mira!"Hahaha! Mira sudah datang? Sudah bertahun-tahun nggak ketemu, Mira sudah setinggi ini sekarang!"Tepat saat itu, seorang pria paruh baya berambut tipis yang memakai kemeja putih dan perutnya buncit beranjak dari kursi seraya tertawa.Ditambah rompi pakaian tradisional.Namun, dia memakai arloji Vacheron Constantin model terbaru dan sepatu bot buatan tangan dari luar negeri yang sangat mahal!Mata Heri yang tua langsung berbinar ketika melihat wajah dan dada Mira."Benar-benar sudah dewasa!"Dulu, Mira sangat kurus, berbeda jauh dengan tubuhnya yang seksi sekarang!Mira segera memberi hormat dan menyapa, "Paman Heri!"Itu adalah Heri Huston, Kepala Provinsi Hollow yang sangat berkuasa! Sebelumnya, Heri hanyalah pejabat kelas menengah yang tak bernama dan tidak dipromosikan di ibu kota.