Share

Bab 76

"Bu Luna, kamu sudah bangun?"

Orang yang muncul di penglihatan Luna adalah Deon yang telah memasak semangkuk bubur telur dengan aroma menyerbak. Dia menyerahkannya dan berkata.

"Tubuhmu terlalu lemah. Kamu nggak boleh bergadang dan bekerja lembur lagi!"

"Deon? Kok kamu di sini?" Luna tertegun.

Melihat wajah Deon yang penuh perhatian dan ramah, entah mengapa Luna merasa seolah punya keluarga.

Seingatnya, bukankah seharusnya mereka berada di perjamuan besar Kota Sielo?

Bukan! Matilda menjebaknya dan memukulinya hingga pingsan, menghancurkan tubuhnya dan memotong tangan dan kakinya.

Memikirkan hal ini, Luna tersengal sebelum berdiri dan berjalan menuju cermin, hanya untuk melihat tubuhnya masih utuh.

Wajahnya bahkan terlihat lebih cantik dari sebelumnya.

"Apa yang terjadi!? Apakah ini semua hanya mimpi?"

Luna menutupi wajahnya dan bergumam pada dirinya sendiri.

Setelah itu, dia menatap Deon dengan tajam.

"Kok kamu di sini? Apa kamu kira dengan mengantarku ke rumah sakit dan memasak bubur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
bg nhot
ceritanya terlalu berbelit² saya rasa, kenapa kebaikan deon dan kehebatannya tak pernah terlihat oleh luna, ceritanya terlalu dibuat² penasaran, alhasilnya orang jadi bosan untuk membaca
goodnovel comment avatar
Muhammad Zaki
Dion nya terlalu naif ..kalau menurut saya enggak beda sama lugu sama bodoh....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status