Share

Bab 87

"Sekarang belum terlambat. Cepat bawa aku ke sana," pinta Deon dengan sangat cemas.

Segera, Deon dan Dylan tiba di Bar Suaka Biru yang terkenal di pusat kota.

Bar trendi ini memadukan unsur tradisional dan asing serta mengadopsi banyak gaya artistik. Para pekerjanya pun menawan, baik yang pria maupun wanita.

Deon datang ditemani Dylan dan puluhan bawahannya. Setelah menyatakan kedatangannya, seorang pelayan segera membawa mereka ke ruangan VIP terbesar.

Ruangan itu dipenuhi pria kekar yang seluruh tubuhnya bertato dan masing-masing memegang senjata.

Di dalamnya ada Carlos dan Henni yang tangannya diikat. Dia telah ditampar beberapa kali hingga darah mengalir dari sudut mulutnya.

Melihat Deon datang, Henni berkata dengan kaget, "Nak, bukankah Ibu sudah bilang jangan datang? Kenapa kamu nggak mendengar perintah Ibu?"

"Haha! Kamu datang membawa bawahan? Sepertinya nyawa ibumu nggak penting bagimu, ya?"

Dengan tampang angkuh, Carlos mengambil sebuah pisau buah dan menyayat wajah Henni bebe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status