Share

Tragedi Pasar

“Mas, antar aku ke pasar, yuk! Hari ini aku pengen banget buat bolu pisang.”

Laras merengek di hadapan suaminya. Di trimester akhir kehamilannya ini, Laras benar-benar mengidamkan makanan manis. Seperti kali ini, air li-ur nya menetes jika membayangkan bolu pisang.

“Nanti, ya, Sayang. Mas harus narik dulu hari ini.”

Anton tak mau ongkang-ongkang kaki begitu saja sebagai mandor angkot. Dia juga ingin bekerja dengan peluhnya sendiri sebagai salah satu supir angkot milik Bastian yang telah dipercayakan pada dirinya.

“Tapi kamu pulangnya pasti sore, Mas. Apa gak bisa kamu libur dulu hari ini? Atau narik agak siangan?” tanya Laras, masih terus membujuk sang suami.

“Tapi Ilham sudah datang, Sayang. Gak enak kalau harus menyuruh dia pulang lagi.”

Ilham adalah kernet angkot yang biasa diajak Anton untuk bekerja.

“Atau gini aja deh. Biar nanti aku yang beliin bahan-bahannya di pasar. Kamu gak perlu ikut! Di rumah saja, ya! Cukup kasi aku catatan belanjaan saja.”

Anton mencoba mencari jalan t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status