KEI BERKATA BAHWA dia tidak jatuh cinta, bukan tidak pernah tertarik pada seseorang.
Pernyataan demikian sengaja dibuat agar memiliki banyak penafsiran, tergantung pada persepsi masing-masing orang yang mendengar.
Kei tak ingin memperjelasnya. Satu hal yang pasti, Airi selalu berarti lebih—berarti lebih hingga Kei selalu mengharapkan kehadiran, ketenangan, dan juga kenyamanan yang tercipta ketika mereka bersama.
Rasa aman, tenang, dan afeksi dari Airi dan Juan tidaklah sama. Juan memedulikan Kei karena mereka berdua terhubung oleh darah. Kei adalah adiknya sehingga dia seolah berkewajiban unt
“ADA YANG INGIN Anda tanyakan, Nakamura-san?”Suara Takamiya berdengung samar di telinga Mei. Seminggu sudah sejak dia meminta Takamiya mencarikan informasi terkait Airi Ishihara. Pagi tadi, Takamiya mengabarkan bahwa dia telah mengumpulkan informasi baru yang sekiranya akan berguna. Mereka janji bertemu di sebuah restauran bergaya klasik pada jam makan malam. Setelah sedikit berbincang, Takamiya menunjukkan sebuah profil seseorang dari layar tabletnya.Fokus pandangan Mei masih belum lepas dari data digital yang dia lihat. Mulai dari foto, data diri, hingga riwayat tempat tinggal yang masih sangat baru di Jepang. Mei mencoba menahan rasa terkejutnya akibat data tersebut. Namun, tiap kali dia menatap foto yang tertera, dia masih sulit untuk percaya.Fakta bahwa Airi Ishihara telah mempunyai seorang anak tentu saja cukup mengejutkan. Rasa terkejut Mei didasari oleh usia anak dan ibu itu. Airi masih berusia tiga puluh, atau mungkin hendak beru
SEJAK KEMATIAN IBU kandungnya, acara pemakaman selalu membuat Kei tidak nyaman. Bahkan untuk pemakaman orang asing sekalipun. Menyebut Abe Yamashiro sebagai orang asing mungkin akan terdengar kasar. Namun, Kei tak bisa menganggap mendiang polisi tersebut sebagai kenalan atau teman ketika mereka sama sekali belum pernah bertemu ataupun saling bicara. Keberadaan Kei di area pemakaman ini semata-mata didasarkan atas permintaan Detektif Harada, bukan atas alasan empati atau hal lain. Dengan mengenakan setelan jas lengkap, yang memang selalu dia kenakan ketika bekerja, Kei berdiri di samping Detektif Harada, seorang detektif dari Divisi Investigasi Pertama, Biro Urusan Kriminal Kepolisian Tokyo. Dia berusia tidak jauh dari Kei, jarak umur mereka mungkin hanya sekitar lima hingga delapan tahun saja. Sebagai pihak yang sering terjun untuk mengusut kasus kriminal, pria dengan nama lengkap Nobu Harada ini memiliki postur tubuh tinggi dan tegap. Tingginya menjulang, m
KETIKA DIBERI TAHU BAHWA pembahasan kerja sama hanya perlu dilakukan bersama Direktur Sakita alih-alih Presdir Hasegawa, Airi merasa sangat lega. Kelegaan itu hanya bertahan sesaat sampai pertemuan mereka selesai. Rasa terkejut, bingung, dan khawatir kembali menyergapnya begitu dia mendapati Kei datang ke kantor Sakita guna meminta izin untuk meminjam pimpinan Hiraishin Picture selama beberapa saat. Kei, dengan begitu kasual, mengangguk kepada dua kolega Airi. Dia seolah menunjukkan sopan santunnya sebelum mengutarakan tujuannya kemari. Dengan jabatan Kei yang jauh lebih tinggi, anak buah Airi tentu saja segan untuk menolak atau bertanya. Mereka berjabat tangan dengan Sakita dan Kei, kemudian berpamitan pergi. Sebelum benar-benar beranjak, Airi mendapati tatapan Okumura, senior sekaligus Kepala Bagian Produksi yang paling sinis padanya. Dia tampak curiga dan sedikit mengecam. Airi membalas dengan mengingatkan tentang rapat sore nanti. Selepas kepergi
SENYUM PALSU DI bibir Airi terlihat sangat mengganggu. Akan lebih baik jika dia melenyapkannya melalui sebuah ciuman dalam. Dan dia akan langsung menghilang dari hadapanmu, batin Kei menimpali. Masih mengunci pandangan mereka, Kei mencoba mengikuti permainan Airi. Makan siang ini memang tidak tercatat sebagai jadwal hariannya. Dia mengajak Airi makan siang semata-mata karena mereka tak bisa bertemu di kantor untuk membahas masalah kerja. Sehari yang lalu, ayahnya telah mendengar kabar tentang perempuan ini. Dia telah mengetahui profil diri Airi dan latar belakangnya, termasuk statusnya yang merupakan alumnus Kogakuen High School, sekolah yang dulu juga dihadiri oleh Kei. Daiki Hasegawa cukup memperhatikan masa sekolah anaknya. Akan sangat normal jika dia tahu sesuatu tentang Airi, seorang gadis yang dulu dikabarkan dekat dengan sang putra bungsu, gadis yang berpotensi untuk merusak kehidupan sang anak. Mendapatkan kabar yang
SEJAK MEMUTUSKAN UNTUK memperlihatkan kedekatannya dengan Airi secara terang-terangan, Kei sudah memprediksi reaksi dari sang ibu tiri. Mau bagaimanapun juga, ayah dan ibunya berada di posisi yang sama. Mereka selalu berusaha untuk mengatur hidup Kei demi kepentingan keluarga. Salah satunya dengan cara memasangkan Kei dengan putri tunggal keluarga Huang, keluarga konglomerat asal China yang dinilai akan sangat membantu mereka dalam urusan bisnis. Oleh karenanya, tidaklah mengejutkan jika Kei langsung disuruh menemui gadis itu setelah berita tentangnya dan Airi mulai beredar di kalangan mereka. Baru sekitar dua jam sejak dia terlihat berjalan berdua dengan Airi. Akan tetapi, dalam rentang waktu yang amat singkat itu, dia telah mendapati foto mereka berdua dalam berbagai versi. Mulai dari mereka yang berjalan bersisian di lobi kantor, hingga mereka yang sedang menikmati makan siang bersama. Kei memang bukan artis yang dikenal oleh tiap lapisan masyarakat. Namun, di kal
AIRI CUKUP TERKEJUT ketika Hiroki menanyakan hubungannya dengan Kei. Sore tadi, setelah Hiroki menghubunginya melalui telepon, Airi langsung mempersilakannya datang ke apartemen agar mereka bisa sekalian makan malam. Pada awalnya, Hiroki sedikit ragu karena dia takut jika Kazuki keberatan atas kehadirannya. Selama hampir satu bulan ini, dia memang selalu menjaga kontak dengan Airi. Akan tetapi, kedekatan itu tak serta-merta membuatnya ikut dekat dengan Kazuki. Hiroki tak ingin terburu-buru dan membuat putra dari perempuan yang dikasihinya menjadi tidak nyaman. Keraguan Hiroki lenyap setelah Airi meyakinkan bahwa Kazuki takkan keberatan. Fakta yang terjadi memang demikian. Kazuki sama sekali tidak protes ataupun memberi respons negatif ketika mendapati Hiroki bergabung bersama dia dan Airi. Meskipun begitu, Hiroki juga tak bisa menyebut Kazuki antusias. Anak remaja dua belas tahun itu memang bersikap sopan, tapi selain itu tak ada indikasi lain yang memperlihatkan seo
MELIHAT JIA YANG tetap tenang setelah kembali mendengar berita miring tentangnya dan perempuan lain tentu saja menyerukan kata janggal. Mengenal Jia sejak berada di London, Kei cukup tahu kebiasaan buruk perempuan itu, salah satunya tentang sikap kekanakan yang tak dapat dikompromikan—bahkan untuk orang sepertinya yang cenderung tak peduli pada emosi orang lain. Mendapati Jia yang membukakan pintu dengan senyum lebar, tanpa menanyakan apa pun, sangatlah tidak biasa. “Kau datang tepat waktu!” seru Jia dengan riang. Tanpa sedikit pun rasa segan, Jia memeluk lengan atletis sang lelaki, menariknya masuk ke dalam apartemen. “Aku sudah menyiapkan makan malam!” Jia yang tak pernah ragu untuk berkontak fisik dengannya sangatlah mengganggu. Kei tak pernah suka jika orang lain—tanpa izin— melanggar jarak pribadinya. Perempuan yang lebih muda empat tahun darinya ini tampak tak mengetahui aturan tak tertulis itu. “Jia Huang,” tegur Kei, seketika menghentikan langkah kaki
JIKA DITANYA SIAPA orang yang paling ingin dia hindari, maka Kei akan menjawab dengan menyebutkan nama seorang berandal bercat rambut kemerahan, Felix Kusaka. Dentuman musik elektronik menyerang indra pendengar Kei begitu dia melangkah masuk ke sebuah kelab malam bernama Estella. Dia mengamati lautan orang yang tersiram oleh cahaya lampu disko. Tiga orang DJ berada di sebuah panggung tinggi, tengah memutar dan memainkan dentuman musik yang dinikmati oleh lautan orang pada dance floor. Pada sisi kanan dan kiri ruang itu terdapat konter dan stool yang dijaga oleh para bartender. Sofa-sofa santai, yang diduduki oleh para pengunjung lelaki dengan b