Share

[32] Pertimbangan

“JADI, MASIH TAK ingin menjelaskan apa pun?”

Kepalanya serasa berdentum-dentum, bersamaan dengan rasa tak menyenangkan yang kembali hadir dari dalam perut. Airi tak mengindahkan pertanyaan Ethan yang sedang berdiri di ambang pintu kamar mandi. Dia buru-buru menggapai gagang keran, memutarnya cepat agar aliran air kembali menyala. Mual di perutnya sangat menjadi. Dia menunduk di atas wastafel, mencoba meredakan mual itu.

Sudah sangat lama sejak dia merasakan hung over. Airi lupa, hung over bisa sangat merepotkan seperti ini.

“Meneleponku dengan tiba-tiba meski aku sedang sangat sibuk,” tutur Ethan di belakang sana. “Hanya untuk menyeretmu kembali ke apartemen karena kau bahkan tak mampu berjalan lurus.” Matanya mengamati sosok pirang yang masih sibuk meredakan efek samping minuman keras. “Aku juga harus menginap untuk mencegah Kazuki melihat kekacauanmu. Setelah melakukan semua itu, kau masih tetap diam?”

Airi terbatuk. Dia mengangkat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status