Share

Hari yang Baru

Cahaya sang fajar baru saja terlihat di ufuk timur, bahkan sang surya itu sendiri belum memperlihatkan wujudnya, masih malu-malu di bawah kaki langit. Namun, Talago dan Puti Bungo Satangkai telah melanjutkan perjalanan mereka.

Mereka terus melangkah menyusuri jalan tanah yang sepertinya cukup sering digunakan oleh penduduk setempat. Dua jalur seperti bekas dilewati oleh kereta kuda dan sebagainya, tercetak jelas di permukaan tanah.

Semakin jauh mereka melangkah ke utara, semakin mereka sering bertemu dengan para penduduk.

Ketika sang mentari telah berada di titik sepertiga awalnya, barulah mereka tiba di satu perkampungan yang cukup ramai. Tidak berapa jauh dari perkampungan itu, ada sebuah pasar rakyat.

Talago mengawasi keadaan di sekitar mereka sebelum memasuki kawasan pasar itu. Ia melihat sebuah gunung di arah barat laut.

“Maaf, Apak,” ujarnya pada seorang pria yang sedang memanggul keranjang berisi umbi-umbian.

“Ooh, Tuan Datuk,” ujar sang pria ketika mengenali bentuk pakaian Tal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status