Share

Bab 47 Nasib Okan

Okan tampak udah makin males untuk ke datang ke kantor. Meskipun begitu, Bu Angel akhirnya nge-push purchasing lebih keras. Kali ini dia datengin divisi Purchasing sambil ngomel-ngomel. Dia minta punya Okan harus segera beres. Apalagi udah masuk dokumennya udah lebih dari sebulan. Jangan salah, suara omelannya kedengeran sampai di lantai 3 dong, padahal anak-anak purchasing nggak satu lantai sama kita.

“Kenapa si Angel, Ri?” tanya Pak Vino yang keluar dari ruangannya dan ngehampiri gue.

Belum sempat gue menjawab, Sania yang berinisiatif menjawab duluan. Biasalah, si carmuk selalu bergerilya duluan dibanding gue yang cenderung pasif. Sania menjelaskan duduk perkaranya dengan cepat dan akurat. Untungnya nggak ditambah-tambahin.

Pak Vino hanya menarik napas kemudian turun ke lantai dua, di mana divisi purchasing dan GA berada di sana. Sepeninggal Pak Vino suara Bu Angel mulai tak terdengar lagi. Tampaknya Pak Vino berhasil meredam situasi. Gue bertatapa

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status