Share

25. Kebenarannya

“Omong kosong apa lagi ini hah!” teriak Niha.

“Sayang, kumohon percayalah. Aku–“

“Tolo–“

Keduanya saling memotong ucapan sebelum akhirnya Arif membekap mulut Niha yang hendak berteriak minta tolong.

“Sumpah demi Allah kalau aku ini Aqsal, suamimu. Aku bisa menjelaskan. Aku akan melepaskan bekapan, tapi tolong jangan teriak. Oke?” Suara Arif berubah.

Suara itu membuat degup jantung Niha berdetak menggila. Suara Arif yang biasanya berat, berubah menjadi suara yang lama dirindukan. Suara itu suara Aqsal. Wanita itu membeku.

Merasa Niha tidak bereaksi, Arif melepaskan telapak tangannya di mulut Niha.

“Arif, jangan bercanda! Ini nggak lucu!” bentak Niha.

“Aku nggak bohong, Sayang. Aku sudah menyebut sumpah atas nama Allah. Bukankah sumpah atas nama suci itu sumpah tertinggi?"

Niha menatung.

“Rif, aku sakit, jadi jangan mempermainkanku.” Niha menunduk, lelah berbicara dengan nada tinggi pada pria itu.

“Sayang, lihat mataku. Apa kamu tidak mengenali mata suamimu? Apa kamu sudah lup
Zuya

Satu atau dua part lagi tamat.

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Selvie Alia
lanjutt thorr
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
semangat berjuang arif.......
goodnovel comment avatar
Susi Hendra
semangat thor.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status